MAKNA TOLERANSI DALAM FILM “?” (TANDA TANYA) (Analisis Framing Model Gamson dan Mondigliani)

  • Khoirul Huda
Abstract views: 1487 , PDF downloads: 516
Keywords: Toleransi, film, analisis framing model Gamson dan Mondigliani, film “?” (Tanda Tanya)

Abstract

Abstract: Film can convey ideas in a visual form and its function is as entertainment. It influence and shape its communicants through messages and construct information through dialogue or scenes. This study examines the subject of framing employed by film creators in constructing a message through film by using the Gamson and Mondigliani model framing analysis method. It deals with  the framing of messages and it analyzed the meaning of tolerance in the film "?" (Question mark). The results of the study showed that framing the tolerance message in the film "?" (Question Mark) is related to all framing analysis devices proposed by the Gamson and Mondigliani models. Then, the meaning of tolerance in the film "?" (Question Mark) is that every person has interfaith attitude respects, and supported each other with the teachings of other religions. Furthermore, the fellow religious people are not fanatic and they play an active role in creating safety in several events held by other religions. In the film "?" (Question Mark) the attitude of adherents of one religion to another religion is parallelism.  They believe that every religion has its own way of salvation, and therefore the claim of an exclusive attitude of the  inclusive one must be rejected for the sake of theological and phenomenological reasons.

ملخص:فيلم هو فن مصنوع يعكس أراء وأفكارا بواسطة مرئية ويقدم به تسلية، بالإضافة إلى أنه فن مؤثر ومثير مخاطبه إلى مضمون الخبر ومركب المعلومات بواسطة الحوار أو عرض التمثيل. وتتناول هذه الدراسة عن مضمون الخطاب الذي يركبه مصمم فيلم بواسطة مرئية مصنوعة ومركبة من نظرية تحليلية على أساس تأطير لغمسون ومونديغليان، ويقوم الباحث بتحليل فيلم "تنا تانيا" كاشفا عما فيه من نظرية تأطير ومعنى تسامح. وتظهر نتيجة الدراسة من خلال هذا البحث بأن انعكاس خطاب "التسامح" في فيلم تندا تانيا يظهر في كل أدوات الدراسة التحليلية لغمسون وموندغيان. وأما خطاب تسامح الذي ينكشف في هذا فيلم فإنه يشير إلى أن صفة الإكرام والاحترام والمساهمة بعضه بعض لابد أن يتحلى به كل مرء مع جواره.  علاوة إلى ذلك، إن المتدينين لابد لهم أن يلعبوا دورهم دورا إيجابيا في إنشاء ظروف أمن وانسجام ويبتعدوا الإطرف والتطرف في معاملتهم مع الدين. ويتضح في فيلم تندا تنيا خطاب التسامح باعتبار أن تصرفات المتدينين بعضهم بعض إنما هي تصرفات متوازية، فهي عبارة عن فكرة ترى كل دين له إشارات أوطرقات توصل أهله إلى سلامة، ومن ثم أن فكرة التطرف الديني بالنسبة لنظرية التسامح فكرة مردودة لابد من طرحها على أساس الاعتقادي والوضعي.

أساس الاعتقادي والوضعي.

Abstrak: Film merupakan hasil karya yang dapat menyampaikan gagasan dalam bentuk visual dan disajikan sebagai hiburan. Selain itu, film dapat mempengaruhi, membentuk, dan mengkonstruk suatu informasi melalui dialog ataupun adegan yang yang di sajikan. Film “?” (Tanda Tanya) merupakan film layar lebar yang bertema pluralisme agama. Film ini dimaksudkan untuk melawan doktrin agama Islam sebagai agama radikal dan untuk meluruskan segala anggapan yang salah melalui media film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan toleransi di konstruksi dalam film “?” (Tanda Tanya) dan bagaimmana makna toleransi yang terkandung dalam film “?” (Tanda Tanya). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan analisis framing model Gamson dan Mondigliani. Dari analisis data ditemukan bahwa pembingkaian pesan toleransi dalam film “?” (Tanda Tanya) terdapat pada semua perangkat analisis framing model Gamson dan Mondigliani. Sedangkan dalam analisis makna toleransi dalam film “?” (Tanda Tanya) bahwa sikap antar umat beragama saling menghormati, menghargai, dan saling mendukung dengan ajaran-ajaran agama lain yang di anut  oleh orang yang ada di sekitarnya. Selain itu sesama umat beragama tidak fanatik serta berperan aktif untuk menciptakan keamanan dan kelancaran dalam acara yang diadakan oleh agama lain. Dalam film “?” (Tanda Tanya) sikap natar umat beragama mencerminkan sikap paralelisme, yaitu gugusan pemikiran yang berpandangan bahwa setiap agama mempunyai jalan keselamatannya sendiri, dan karena itu klaim terhadap sikap eksklusif sikap inklusif haruslah ditolak, demi alasan teologis dan fenomenologis.

PlumX Metrics

Published
2019-01-15