The Relationship Between Islam and Traditional Marriage of Siak Malay

  • Zikri Darussamin STAIN Bengkalis
  • Rahman Rahman Faculty of Da'wa and Islamic Communication UIN Sultan Syarif Kasim
  • Imam Ghozali Faculty of Sharia and Islamic Economics Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis
Abstract views: 781 , PDF downloads: 494
Untitled (Bahasa Indonesia) downloads: 0

Abstract

This research focuses on the marriage customs of the Siak Malay Society. The research focuses are three stages of the tradition: they are the stage before, during, and after the wedding ceremony. The traditional wedding procession needs to find common ground between Islamic Law and custom living in the Siak Malay Society. This research uses a qualitative descriptive-analytic approach. The collecting data method combines the library and field research through interviews with related parties. The results of every stage, before, during, and after the wedding ceremony, firstly, shows that it has religious, philosophical meanings come from the teachings of Islam, i.e., Qur’an, Hadith, and Ijtihad using the ‘urf frame of mind. The rule explains that whatever has been determined by the syara’, absolutely without any definite provisions in religion and language, is returned to ‘urf. Second, the relationship between Islamic Law and custom in this wedding tradition in the historical context originated from the traditions carried out by the Siak Sri Indrapura Kingdom. This is due to the Sultan’s function as the Head of State and the spiritual guide at that time, including marriage matters. This has implications for the mixing of the wedding procession traditions containing religious values packaged in cultural forms; thus, that the wedding tradition of the Siak Malay society needs to be maintained and preserved as a part of the cultural wealth with Islamic nuances without burdening the economies of both parties in the implementation of the wedding ceremony procession.

Penelitian ini memfokuskan pada adat perkawinan Masyarakat Melayu Siak. Ada tiga tahapan tradisi yang menjadi fokus penelitian, yaitu tahap sebelum pesta perkawinan, tahap sedang berlangsung pesta perkawinan, dan tahap setelah pesta perkawinan.  Prosesi adat perkawinan tersebut perlu dicari titik temu antara hukum Islam dan adat yang telah hidup di Masyarakat Melayu Siak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif deskriptif analitis. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggabungkan antara Metode kepustakaan dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, pada setiap rangkaian tradisi pesta perkawinan mulai dari sebelum pesta perkawinan, sedang pesta perkawinan dan setelah pesta perkawinan ternyata mempunyai makna-makna filosofis keagamaan yang bersumber dari ajaran agama Islam baik Al-Qur’an, Hadist, dan Ijtihad menggunakan kerangka berfikir ‘urf. Kaidah ini menjelaskan bahwa setiap apapun yang telah ditetapkan oleh syara` secara mutlak tanpa ada ketentuannya secara pasti dalam agama dan dalam bahasa, maka hal tersebut dikembalikan kepada ‘urf. Kedua, hubungan hukum Islam dan adat pada tradisi perkawinan ini dalam konteks sejarah berawal dari tradisi yang dilakukan oleh Kerajaan Siak Sri Indrapura. Hal ini karena fungsi Sultan sebagai Kepala Negara sekaligus sebagai pembimbing agama waktu itu, termasuk juga dalam hal perkawinan. Ini berimplikasi pada percampuran tradisi prosesi perkawinan mengandung nilai-nilai agama yang dikemas dalam wujud budaya. Sehingga tradisi perkawinan masyarakat Melayu Siak perlu dipertahankan dan dilestarikan sebagai bagian kekayaan budaya yang bernuansa Islami dengan tidak memberatkan ekonomi kedua belah pihak dalam pelaksanaan prosesi perkawinan.

References

Journal

Agustina, Arifah Millati. “Hak-Hak Perempuan Dalam Pengarusutamaan Ratifikasi CEDAW dan Maqāṣid Asy-Syarī‘ah.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 2 (July 31, 2017): 201–10. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09205.

Aibak, Kutbuddin. “Membaca Kembali Eksistensi Hukum Islam Dalam Keragaman Hidup Dan Kehidupan.” Ahkam: Jurnal Hukum Islam 5, no. 2 (November 1, 2017): 319–44. https://doi.org/10.21274/ahkam.2017.5.2.319-344.

Amin, Maimun Abdullah. “Peusijuek Dalam Perspektif Hukum Islam (Kajian Dari Sudut Teori Tafaul).” Kalam: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora 7, no. 1 (June 17, 2019). http://journal.lsamaaceh.com/index.php/kalam/article/view/55.

Aslan, Aslan, and Ari Yunaldi. “Budaya Berbalas Pantun Sebagai Media Penyampaian Pesan Perkawinan Dalam Acara Adat Istiadat Perkawinan Melayu Sambas.” JURNAL TRANSFORMATIF (ISLAMIC STUDIES) 2, no. 2 (2018): 111–22. https://doi.org/10.23971/tf.v2i2.962.

Darussalam, Andi. “Peminangan Dalam Islam (Perspektif Hadis Nabi SAW).” Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis 9, no. 2 (March 6, 2019). https://doi.org/10.24252/tahdis.v9i2.7537.

Djazimah, Siti, and Ihab Habudin. “Isteri Sebagai Pencari Nafkah Utama: Studi terhadap Perajin Kapuk di Desa Imogiri, Bantul, Yogyakarta.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 1 (March 1, 2017): 47–66. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09104.

Fanani, Ahmad Fuad. “The Implementation of Sharia Bylaws and Its Negative Social Outcome for Indonesian Women.” Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 7, no. 2 (December 1, 2017): 153–74. https://doi.org/10.18326/ijims.v7i2.153-174.

Hidayat, Syarif. “Konsep Keluarga Sakinah Dalam Tradisi Begalan.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 7, no. 1 (May 20, 2016): 85–96.

Iftidah, Ida. “Pandangan Masyarakat Tentang Taukil Wali: Studi Di Desa Dempet Kabupaten Demak.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 1 (March 1, 2017): 87–100. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09106.

Jarir, Abdullah. “Teori-Teori Berlakunya Hukum Islam Di Indonesia.” Al-Ahkam 14, no. 2 (December 31, 2018): 77–90. https://doi.org/10.37035/ajh.v14i2.1489.

Masrur, Muhamad. “Kontruksi Harta dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Analisis dalam al-Qur’an dan Hadis).” JURNAL HUKUM ISLAM, January 30, 2018, 95–128. https://doi.org/10.28918/jhi.v15i1.801.

Mohd, Hasanulddin, Ahmad Tirmizi Taha, and Akila Mamat. “Pendekatan Al-Tafa’ul Menurut Islam Serta Contoh Penggunaannya Dalam Kitab-Kitab Fiqh.” Jurnal Islam Dan Masyarakat Kontemporari 5 (2011): 83–92.

Muhammad, Rosmaliza, Mohd Salehuddin Mohd Zahari, Alina Shuhaida Muhammad Ramly, and Roslina Ahmad. “The Roles and Symbolism of Foods in Malay Wedding Ceremony.” Procedia - Social and Behavioral Sciences, AMER (ABRA malaysia) International Conference on Quality of Life, AicQoL2013Langkawi, 101 (November 8, 2013): 268–76. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.07.200.

Najidah, Chasnak. “Konsep Māqāṣid Al-Syārīah Menurut Ṭāhā Jābir Al-‘Alwānī.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 1 (March 1, 2017): 1–11. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09101.

Nor, Mohd Roslan Mohd, Issa Khan, and Mohammad Elius. “Analysing the Conceptual Framework of Religious Freedom and Interreligious Relationship in Islam.” Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 8, no. 2 (December 2, 2018): 309–34. https://doi.org/10.18326/ijims.v8i2.309-334.

Nuroniyah, Wardah. “Cerai Lebe Sebagai Inisiatif Lokal Dalam Upaya Meminimalisir Praktek Perceraian Liar (Studi Kasus Di Desa Cangkring Kabupaten Indramayu).” Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 14, no. 1 (June 2, 2020): 113–29. https://doi.org/10.24090/mnh.v14i1.3739.

Rismawati, Shinta Dewi. “Mengukuhkan Otensitas Tradisi Hukum Campursari dalam Sistem Hukum Nasional.” JURNAL HUKUM ISLAM, January 30, 2018, 73–93. https://doi.org/10.28918/jhi.v15i1.843.

Rohmanu, Abid. “Acculturation of Javanese And Malay Islam in Wedding Tradition of Javanese Ethnic Community at Selangor, Malaysia.” KARSA: Journal of Social and Islamic Culture 24, no. 1 (June 1, 2016): 52–66. https://doi.org/10.19105/karsa.v24i1.1008.

Rokamah, Ridho, and Rif’ah Roihanah. “Social Factors and Coping Models of Women as The Violence Victims In Ponorogo District.” Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial 16, no. 2 (November 18, 2019): 219–46. https://doi.org/10.21154/justicia.v16i2.1707.

S, Laurensius Arliman. “Komnas Perempuan Sebagai State Auxialiary Bodies Di Dalam Penegakan Hak Asasi Manusia Perempuan Di Indonesia.” Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial 14, no. 2 (November 14, 2017): 125–36. https://doi.org/10.21154/justicia.v14i2.1228.

Saihu, Made. “Urgensi ‘Urf Dalam Tradisi Male Dan Relevansinya Dalam Dakwah Islam Di Jembrana-Bali.” Jurnal Bimas Islam 12, no. 1 (December 27, 2019): 173–201. https://doi.org/10.37302/jbi.v12i1.91.

Sakirman, ’. “Integrasi Hukum Islam Dan Adat Jawa Atas Harta Waris Bagi Anak Angkat.” Ahkam: Jurnal Hukum Islam 6, no. 2 (November 1, 2018): 337–62. https://doi.org/10.21274/ahkam.2018.6.2.337-362.

Saladin, Bustami. “Tradisi Merari’ Suku Sasak Di Lombok Dalam Perspektif Hukum Islam.” Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial 8, no. 1 (October 14, 2014): 21–39. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v8i1.338.

Samad, Sri Astuti A., and Munawwarah Munawwarah. “Adat Pernikahan Dan Nilai-Nilai Islami Dalam Masyarakat Aceh Menurut Hukum Islam.” El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga 3, no. 2 (August 18, 2020): 289–302. https://doi.org/10.22373/ujhk.v3i2.7716.

Saputra, Eko, and Busyro Busyro. “Kawin Maupah: An Obligation to Get Married After Talak Tiga in the Tradition of Binjai Village in Pasaman District: A Maqasid al-Shari’ah Review.” QIJIS (Qudus International Journal of Islamic Studies) 6, no. 2 (August 24, 2018): 181–220. https://doi.org/10.21043/qijis.v6i2.3738.

Setiawan, Eko. “Fenomena Nikah Siri Dalam Perspektif Sosiologi Hukum.” Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum dan Sosial 13, no. 1 (October 21, 2016): 135–55. https://doi.org/10.21154/justicia.v13i1.456.

Setiyanto, Danu Aris. “Discourse of Middle Way in Islamic Jurisprudence on Career Women in Achieving The Sakinah Family: Reconstruction of Roles and Women’s Identity.” Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial 17, no. 1 (June 2, 2020): 148–65. https://doi.org/10.21154/justicia.v17i1.1125.

Yohana, Nova, and Kurnia Husmiwati. “Rules of Communication Interaction Basiacuang Oral Tradition in Traditional Marriage Malay Kampar Riau.” Jurnal Penelitian Komunikasi 18, no. 1 (July 15, 2015). https://doi.org/10.20422/jpk.v18i1.19.

Yusuf, Yusmar. Gaya Riau: Sentuhan Fenomenologis Budaya Melayu Di Tengah Globalisasi. Pekanbaru: UNRI Press, 1996.

Zulfa, Zulfa. “Adat Istiadat Perkawinan Masyarakat Melayu Pada Masa Kesultanan Siak.” Jurnal Ilmu Budaya 7, no. 1 (September 25, 2010): 7–21. https://doi.org/10.31849/jib.v7i1.725.

Book

Al-Bukhari, Muhammad Ibn Isma’il Abu ‘Abdullah. Sahih Al-Bukhari. Beirut: Dar Ibn Kasir, 1987.

Effendy, Tenas. Adat Istiadat Dan Upacara Nikah Kawin Melayu Pelalawan. Pelalawan: PT. Sutra Benta Perkasa, 2009.

Ghalib, Wan. Adat Istiadat Melayu Riau Di Bekas Kerajaan Siak Sri Indrapura: Pengkajian Dan Pencetakan Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Lembaga Adat Daerah Riau, 1991.

Malik, Imam. Al-Muwatta. Beirut: Dar Al-Fikri, 1989.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Syarifuddin, Amir. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam Dalam Lingkungan Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung, 1984.

Tamrin, Husni, and Koko Iskandar. Orang Melayu: Agama, Kekerabatan, Perilaku Ekonomi. Pekanbaru: LPPM UIN Suska RIau, 2009.

Interview

Fadilah, Said Arf. Interview, September 22, 2018.

Katan, Nazir. Interview, September 22, 2018.

Malik, Abdul. Interview, September 26, 2018.

Syaiful, Wan. Interview, September 22, 2018.

Zulfakri. Interview, September 29, 2018.

PlumX Metrics

Published
2020-11-27
Section
Articles