PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA: Studi Penerapan Gaya Kepemimpinan Path-Goal

Abstract

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan perpustakaan yang berada di ruang lingkup perguruan tinggi dimana pengguna perpustakaan merupakan civitas akademika, Keberadaan Perpustakaan tersebut adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan Perguruan Tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu pengumpulan informasi, pelestarian informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi dan penyebarluasan informasi”. Untuk mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi tersebut di atas, perpustakaan berusaha menyediakan koleksi, layanan, dan fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna dengan cepat dan tepat. Keberhasilan pustakawan dapat diukur pada Kepuasan pada pemustaka, untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan dorongan dari pimpinan melalui gaya kepemimpinan yang dimiliki agar pustakawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan Path-Goal (direktif, suportif, partisipatif dan berorientasi prestasi) terhadap motivasi kerja pustakawan di perpustakaan universitas muhammadiyah Yogyakarta?. Hasil penilitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penerapan keempat gaya kepemimpinan yaitu direktif, suportif, parsipatif dan berorientasi prestasi sangat berperan penting dalam memberikan motivasi kerja pustakawan diperpustakaan, Namun dari ke empat gaya yang masuk dalam teori path-goal, gaya kepemimpinan Suportif memiliki kemungkinan paling besar dibandingkan dengan gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan berorientasi prestasi dalam memberikan dampak motivasi kerja pustakawan. Gaya kepemimpinan suportif berperan penting dimana pimpinan atau pemimimpin yang bersikap ramah dan terbuka kepada bawahannya, yang memberikan kesempatan menyampaikan permasalahan atau keluhan bahkan masukan untuk kearah lebih baik. Gaya kepemimpinan suportif juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan positif karena pimpinan bersedia memberikan perhatian dalam penyelesaian masalah yang ada dan selalu ada memberikan dukungan positif dalam lingkungan kerja.