KONSEP HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA Studi Atas Tafsir Al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab
Abstract
Abstract: This study aims to explore the concept of power in the perspective of Tafsîr al-Mishbâh and its relevance to the relationship between religion and state. The study uses a thematic approach of interpretation, particularly looking for verses that have relevance to the theme of the study, and analyzing them in accordance with the commentary of Tafsîr al-Mishbâh. The concept of power in the perspective of Tafsîr al-Mishbâh is then analyzed by a concept of sociology of power to find its relevance in the context of contemporary Indonesia. The findings showed that the concept of power in Tafsîr al-Mishbâh leads to dualism between rational business which could consist of the human ability and beyond rational business that can not be reached by reason logically. The concept of power of Tafsîr al-Mishbâh has relevance to the pragmatic pattern of the relationship between religion and state. The nation-state is considered in line with the guidance of religion as far as its leaders running the worship ritual in an orderly manner.
Penelitian ini bertujuan membahas konsep kekuasaan perspektif tafsir al-Mishbâh dan bagaimana relevansinya kepada pola hubungan antara agama dengan negara. Penelitian menggunakan pendekatan tafsir tematik, khususnya mencari ayat-ayat yang memiliki relevansi dengan tema penelitian, kemudian dianalisis tafsirnya sesuai tafsir al-Mishbâh. Konsep kekuasaan perspektif tafsir al-Mishbâh selanjutnya dianalisis berdasarkan peta konsep sosiologi kekuasaan untuk ditemukan relevansinya dengan konteks di Indonesia masa kini. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa konsep tafsir al-Mishbâh mengenai kekuasaan mengarah pada adanya dualisme antara usaha rasional yang meliputi kemampuan yang bisa diusahakan oleh seseorang dan suprarasional yang tidak bisa dijangkau oleh akal logis. Konsep kekuasaan tersebut memiliki relevansi dengan pola hubungan kekuasaan antara agama dan negara yang pragmatis. Negara dianggap sejalan dengan tuntunan agama sejauh pemimpinnya menjalankan ibadah-ibadah ritual dengan tertib.
Keywords: tafsîr al-Qur`an, kekuasaan, hubungan agama-negara.
Copyright (c) 2012 Dialogia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Dialogia : Jurnal Studi Islam dan Sosial allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions, also the owner of the commercial rights to the article is the author.