Tingkat Kesehatan Perbankan Syariah di Indonesia: Studi Komparatif Menggunakan Metode CAMEL

  • Imam Taufiq Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Azidni Rofiqo Universitas Darussalam Gontor
Abstract views: 691 , PDF downloads: 1017
Keywords: bank, CAMEL, kesehatan bank, OJK, DPS

Abstract

As an intermediary institution, Islamic banks are required to always maintain the health of the bank. One way to measure the soundness of a bank by Bank Indonesia regulations is CAMEL. The financial ratios used in the CAMEL method are Capital, Assets, Management, Earnings, and Liquidity. This study aims to determine the soundness of Islamic banking in 2019, and the role of Regulators (Financial Services Authority and Sharia Supervisory Board) in improving bank health. The results of the study show: a) that of the 7 Sharia commercial banks in Indonesia, 3 are in the HEALTHY category, namely Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah, and Bank BTPN Syariah. 1 Bank is included in the ENOUGH HEALTHY category, namely Bank BJB Syariah. 2 Banks are in the UNHEALTHY category, namely Bank Bukopin Syariah and Panin Dubai Syariah, and 1 bank is included in the UNHEALTHY category, namely Bank BRI Syariah. b) In supervising and improving bank soundness, OJK has the following authorities: 1) Liquidity, profitability, solvency, asset quality, minimum capital adequacy ratio, maximum lending limit, loan to deposit ratio, and bank reserves, 2) related bank statements with bank health and performance, 3) debtor information system, 4) credit testing; and 5) Bank accounting standards. c) The role of DPS in improving the health of non-financial banks includes: ex-ante auditing, post ante auditing, and calculation and payment of zakat.

Sebagai lembaga intermediary, bank Syariah wajib untuk selalu menjaga tingkat kesehatan bank. Salah satu metode untuk mengukur tingkat kesehatan Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah CAMEL. Rasio keuangan yang digunakan dalam metode CAMEL, yaitu : Capital, Assets, Management, Earnings, dan Liquidity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan perbankan Syariah pada tahun 2019, dan peran Regulator (Otoritas Jasa Keuangan dan Dewan Pengawas Syariah) untuk meningkatkan kesehatan bank. Hasil penelitian menunjukkan : a) bahwa dari 7 bank umum Syariah yang ada di Indonesia, 3 masuk dalam kategori SEHAT yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BTPN Syariah. 1 Bank masuk dalam kategori CUKUP SEHAT yaitu Bank BJB Syariah. 2 Bank masuk dalam kategori KURANG SEHAT yaitu Bank Bukopin Syariah dan Panin Dubai Syariah, dan 1 bank masuk dalam kategori TIDAK SEHAT yaitu Bank BRI Syariah. b) Dalam pengawasan dan peningkatan kesehatan bank, OJK memiliki wewenang yaitu : 1) Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank, 2) Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank, 3) Sistem informasi debitur, 4) Pengujian kredit (credit testing); dan 5) Standar akuntansi bank. c) Peran DPS dalam peningkatan kesehatan bank non financial antara lain : ex ante auditing, post ante auditing, dan penghitungan dan pembayaran zakat.

References

Afriyanti, R., Yahdi, M., & Rizal, N. (2018). Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah (Studi Pada Bank Panin Syariah Periode 2013-2016). Jurnal Riset Akuntansi, 1(2), 63–71.

Akramunnas, A., & Kara, M. (2019). Pengukuran Kinerja Perbankan Dengan Metode CAMEL. Al-Mashrafiyah: Jurnal Ekonomi, Keuangan, Dan Perbankan Syariah, 3(1), 56. https://doi.org/10.24252/al-mashrafiyah.v3i1.7780

Damayanti, Pupik Dan Savitri Minar, A. D. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran (Size), Capital Adequacy Ratio (Car), Pertumbuhan Deposit, Loan To Deposit Rasio (Ldr), Terhadap Profitabilitas Perbankan Go Public Di Indonesiatahun 2005 – 2009. Manajemen, Jurnal Ilmu Terapan, Akuntansi, 45–54.

Fajri, I. (2016). Sistem Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pembiayaan Bank Syariah Dalam Penerapan Prinsip Prudential Standard. Jurnal Akad, 1(1), 120–142.

Hasan, N. I. (2014). Pengantar perbankan. Gaung Persada Press Group.

Hidayat, Y. R., & Surahman, M. (2017). Analisis Pencapaian Tujuan Bank Syariah Sesuai Uu No 21 Tahun 2008. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 1(1), 34–50. https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i1.1996

Indyarwati, E. V., & Handayani, N. (2017). Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(8), 1–15.

Jacob, J. K. D. (2013). Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Metode Camel Untuk Menilai Ingkat Kesehatan Perbankan. Jurnal EMBA, 1(1), 691–700.

Jahja, A. S., & Iqbal, M. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah. Jurnal Episteme, 07(2), 65–82. https://doi.org/10.35508/jom.v11i1.2319

Laksito, Herry, S. (2010). Memprediksi Kesehatan Bank Dengan Rasio Camels Pada Bank Perkreditan Rakyat. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 14(1), 156–167.

Laluas, A. A. ., Mangantar, M., & Mekel, P. A. (2014). Analisis Kinerja Bank Bumn Menggunakan Metode Camel. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3), 176–184.

Lupa, W., Parengkuan, T., & Sepang, J. (2016). Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional Dengan Metode CAMEL. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(01), 694–705.

Maidalena. (2014). Analisis Faktor Non Performing Financing (NPF) pada Industri Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 1(1), 127–138.

Merentek, K. (2013). Analisis Kinerja Keuangan Antara Bank Negara Indonesia (Bni) Dan Bank Mandiri Menggunakan Metode Camel. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 645–652.

Miftakhul Khasanah. (2012). Pengaruh Program Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah (PAPBS) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia. Afkaruna : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 08(January), 188–201. https://doi.org/10.18196/AIIJIS.2012

Ningsih, F. E. (2013). Analisis Perbandingan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Batam. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 1(2), 7.

OJK. (2020). Statistik perbankan Syariah.

Putri, N. K. A., Administrasi, & Saryadi. (2017). PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), dan EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Sektor Property Sub Residence yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016). JIAB:Jurnal Administrasi Bisnis, 6(4).

Rahmani, N. A. B. (2017). Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Bank Umum Syariah di Indonesia. Human Falah, 4(2), 299–316.

Rianti, T. D. (2013). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Tabungan Negara Tbk Tahun 2013-2015. Jurnal EMBA, 1(3).

Rinanti, R. (2012). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) (Studi Komparasi Bank Konvensional & Bank Syariah di Indonesia). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) (Studi Komparasi Bank Konvensional & Bank Syariah Di Indonesia), 21(2), 95–111.

Rizal, F., & Humaidi, M. (2021). Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah di Indonesia 2015-2020. Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance, 1(1), 12–22. http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/etihad/article/view/2733

Rizal, F., & Rofiqo, A. (2020). Determinants of Sharia Banking Profitability: Empirical Studies in Indonesia 2011-2020. El Barka: Journal of Islamic Economic and Business, 3(1), 137–161. https://doi.org/10.21154/elbarka.v3i1.2051

Saleo, R., Murni, S., & Rotinsulu, T. O. (2014). Analisis Tingka Kesehatan Bank………. Jurnal EMBA, 5(2), 2143–2149.

Septiani, R., & Lestari, P. V. (2014). PENGARUH NPL DAN LDR TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN CAR SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PT BPR PASARRAYA KUTA. E-Jurnal Manajemen Unud, 05(01), 1689–1699.

Sigarlaki, P., Karamoy, H., & Elim, I. (2014). Analisis Net Profit Margin Pada Perusahaan Depot Air Minum Di Lingkungan Kampus Uiversitas Sam Ratulangi. Jurnal EMBA, 2(2), 1617–1625.

Sochih, M. (2008). Analisis Tingkat Kesehatan Bank Ditinjau Dari Camel (Capital, Asset Quality, Management, Earning, and Liquidity) Untuk Mengukur Keberhasilan Manajemen Pada Pt Bprs Margirizki , Banguntapan, Bantul, Yogyakarta (Studi Kasus Pada Pt Bprs Margi Rizki Bahagia). Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 6(2). https://doi.org/10.21831/jpai.v6i2.936

Sondakh, J., & Tambuwun, C. (2015). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Ukuran Kesehatan Bank Dengan Metode Camel Pada Pt. Bank Sulut. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(2), 863–873.

Suryani, S. (2012). ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKANSYARIAH DI INDONESIA (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode 2008-2010). Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 2(2), 153–170. https://doi.org/10.21580/economica.2012.2.2.854

Utama, C. (2006). Mengukur Tingkat Kesehatan Bank di Indonesia. Bina Ekonomi, 10(1), 1–120.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, (2008).

Wahid, M. (2010). Metode Camel Pada Bank Bumn. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel Pada Bank Bumn Tahun 2010-2014, 1–14.

Yanti, L. P. A. I. P., Suwendra, W., & Susila, G. P. A. J. (2020). Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel (Study Pada Bank Syariah Mega Indonesia). Journal Universitas Pendidikan Ganesha, 8.

Zuriani Ritonga. (2014). ANALISIS RASIO KECUKUPAN MODAL PERBANKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERBANKAN YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2014. Jurnal Ecobisma, 1(1), 1–15.

PlumX Metrics

Published
2022-05-17
Section
Articles