Dari Jalanan Bandung ke Jackpot Besar: Perjuangan Pak Dedi dan Harapan dari Mahjong Ways 2 di AATOTO

Di tengah riuh kota Bandung yang tak pernah benar-benar tidur, suara deru mesin angkot jurusan Dago–Cicaheum menjadi saksi bisu kehidupan seorang pria bernama Dedi Suryana, 46 tahun. Sudah lebih dari dua dekade ia menggantungkan hidup dari setir tua berlapis lakban, menjemput rezeki dari penumpang yang silih berganti naik turun di setiap tikungan kota.

“Kalau dihitung, mungkin udah setengah hidup saya di dalam angkot,” ucapnya lirih, sambil menatap jauh ke arah jalan Braga yang dipenuhi lampu sore. Ia tersenyum samar, tapi guratan lelah di wajahnya tak bisa disembunyikan.

Tekanan Hidup yang Menggulung

Setiap hari, Pak Dedi berangkat pukul lima pagi. Ia hanya pulang untuk sekadar makan malam bersama istrinya, Ibu Yani, dan dua anaknya — Lala dan Fikri. Pendapatan harian yang kadang tak sampai seratus ribu rupiah kerap habis untuk bensin dan setoran. Sisanya, entah bagaimana caranya, harus cukup untuk dapur, listrik, dan uang sekolah anak.

Namun beban terbesar datang ketika Lala, anak sulungnya, diterima di sebuah universitas negeri ternama di Bandung. Kebahagiaan itu berubah menjadi dilema. Biaya kuliah, kos, dan kebutuhan sehari-hari menumpuk seperti langit mendung yang tak kunjung reda.

“Saya nggak mau anak saya ngerasain susahnya hidup di jalan kayak saya. Tapi waktu lihat angka biaya kuliah itu… dada rasanya sesak,” ujarnya dengan mata yang berkaca.

Saat Harapan Datang dari Tempat Tak Terduga

Di sela kesibukan, seorang teman sesama sopir memperkenalkan Pak Dedi pada komunitas LIGAJAWARA168 — kumpulan pemain daring yang gemar berbagi pengalaman bermain di platform AATOTO. Awalnya, ia hanya mendengarkan. Ia bukan tipe yang suka "bermain game", apalagi yang terdengar rumit.

Tapi sesuatu dalam dirinya berkata untuk mencoba. Mungkin karena rasa ingin tahu, atau sekadar mencari pelarian dari penatnya hidup. Ia pun mengenal permainan Mahjong Ways 2 — sebuah game yang katanya sering memberi “kejutan keberuntungan”.

Malam itu, setelah menjemput penumpang terakhir, ia duduk di kursi belakang angkotnya, memegang ponsel butut yang retak di ujung layarnya. Dengan koneksi internet seadanya, ia mencoba memainkan Mahjong Ways 2 di AATOTO untuk pertama kalinya.

Titik Balik yang Tak Terlupakan

“Awalnya cuma iseng,” katanya sambil tertawa kecil. “Tapi waktu simbolnya berbaris rapi dan muncul efek warna emas itu, saya nggak ngerti, cuma lihat saldo naik… terus naik.”

Malam itu, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasakan yang disebut “jackpot besar”. Jumlahnya cukup untuk menutupi biaya kuliah Lala satu semester penuh. Tangannya gemetar, bukan karena nominalnya, tapi karena perasaan lega yang tak bisa dijelaskan.

“Saya langsung sujud, nangis di dalam angkot. Nggak nyangka, di tengah jalan sepi, Tuhan kasih jalan lewat hal yang nggak pernah saya pikirkan sebelumnya.”

Sejak malam itu, hidup Pak Dedi perlahan berubah. Ia tidak menjadi kaya raya, tapi tekanan di dadanya berkurang. Ia tetap menyetir angkot setiap pagi, namun kini dengan semangat baru. Ia aktif di komunitas LIGAJAWARA168, berbagi kisah dengan pemain lain, saling mendukung bukan hanya soal permainan, tapi juga kehidupan.

Sebuah Cerita tentang Harapan

Kisah Pak Dedi bukan tentang keberuntungan semata, melainkan tentang ketekunan, doa, dan harapan yang tak pernah padam — bahkan di tengah kerasnya aspal kota. Dalam dunia yang sering kali membuat manusia terpuruk, kadang secercah cahaya datang dari arah yang tak terduga.

“Saya masih narik, masih hidup sederhana,” katanya menutup perbincangan sore itu. “Tapi sekarang, saya nggak takut lagi ngelihat masa depan. Karena saya tahu, harapan itu selalu ada — asal kita mau percaya.”