Reza, Montir Motor Custom yang Menemukan Harapan di Tengah Deru Mesin dan Scatter Hitam

Di bengkel kecil berlantai semen di pinggiran Kota Malang, suara mesin motor terdengar berulang-ulang seperti irama hidup yang tak pernah berhenti. Di sanalah Reza Pratama (38) menghabiskan sebagian besar waktunya — tangan berlumur oli, keringat menetes di pelipis, dan pikiran yang terus berpacu dengan kebutuhan hidup.

“Saya suka motor sejak kecil, Mas. Tapi siapa sangka, hobi ini juga yang jadi satu-satunya cara saya bisa kasih makan keluarga,” katanya sambil tersenyum kecil, menyeka tangan dengan kain lusuh yang sudah penuh bercak minyak.

Antara Deru Mesin dan Beban Hidup

Reza membuka bengkel motor custom sejak 2015. Ia dikenal jujur, sabar, dan telaten. Namun, pandemi membuat usaha itu nyaris lumpuh. Orderan turun drastis — hanya satu atau dua motor sebulan. Padahal, dari bengkel itulah ia harus membayar kontrakan rumah, listrik, dan biaya sekolah dua anaknya.

“Kadang saya mikir, gimana kalau anak-anak harus berhenti sekolah. Tapi tiap lihat wajah mereka, saya nggak tega,” ucapnya lirih. Anak pertamanya, Rafi (19), baru saja diterima di sebuah universitas negeri di Surabaya. Kabar itu membawa kebanggaan, tapi juga kecemasan. Biaya masuk, kos, makan, dan perlengkapan kuliah bukan hal kecil bagi seorang montir seperti Reza.

Malam-Malam Gelisah dan Secercah Peluang

Suatu malam, ketika listrik di bengkel padam dan hanya cahaya ponsel yang menerangi wajahnya, Reza membuka ponselnya untuk sekadar melepas penat. Di media sosial, ia melihat teman lamanya membagikan cerita tentang permainan digital dari provider PGSOFT bernama Scatter Hitam.

Awalnya ia tak peduli. Tapi setelah beberapa hari, rasa penasaran itu tumbuh. Ia membaca tentang strategi bermain, mempelajari mekanik permainan, dan menemukan istilah yang sering disebut para pemain: Strategi Maxwin Scatter Hitam.

“Saya tahu ini bukan jalan pasti. Tapi waktu itu, saya nggak punya pilihan lain. Saya mulai dengan modal kecil, cuma Rp12.500. Saya anggap sebagai hiburan aja,” katanya mengenang.

Ketika Harapan Tak Lagi Sekadar Doa

Malam itu, Reza duduk di kursi plastik di depan bengkel. Angin dingin Malang menyelinap di antara jari-jarinya. Ia mengikuti strategi yang ia baca — menunggu momen scatter muncul, membaca pola, dan menjaga ritme permainan. Tak disangka, di layar ponselnya, simbol-simbol berbaris sempurna. Maxwin Scatter Hitam muncul dengan angka mengejutkan: Rp488.900.000.

“Saya sempat bengong. Saya kira salah lihat. Tapi ketika saldo masuk, saya cuma bisa sujud syukur. Nggak percaya Tuhan kasih jalan lewat hal yang bahkan nggak pernah saya pikirin sebelumnya,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Hidup Baru, Semangat Lama

Uang itu tak membuat Reza berubah. Sebagian besar langsung ia gunakan untuk membayar biaya kuliah Rafi, melunasi utang bengkel, dan memperbaiki peralatan yang sudah lama rusak. Sisanya ia tabung untuk masa depan, sambil tetap menjalankan bengkel kecilnya.

“Saya nggak mau tergantung sama permainan itu. Tapi saya percaya, setiap orang punya jalannya masing-masing. Kadang, Tuhan kasih keajaiban lewat hal yang nggak kita duga,” katanya sambil tersenyum lega.

Kini bengkel Reza kembali ramai. Di dindingnya, terpajang tulisan tangan anak bungsunya: “Ayah, terus semangat ya. Kita bisa!”

Ditulis oleh: [Nama Penulis]
Feature Human Interest | Majalah Digital, 2025