APLIKASI SYIRKAH BERBASIS BAGI HASIL TANGKAPAN IKAN NELAYAN: PERSPEKTIF SOSIAL EKONOMI

  • Malahayatie Malahayatie Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
  • Suryani Suryani Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
Abstract views: 539 , PDF downloads: 668
Keywords: Syirkah, Bagi hasil, Nelayan Banda Sakti

Abstract

Fenomena kemiskinan yang dialami oleh sebagian nelayan pesisir pantai Lhokseumawe disebabkan faktor ekonomi dan sosial, sehingga para nelayan tidak mampu mendapatkan pendapatan yang layak dan akses pendidikan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik bagi hasil tangkapan ikan nelayan, aplikasi syirkah pada praktik bagi hasil tersebut di kalangan nelayan Kota Lhokseumawe serta melihat berbagai fenomena kemiskinan pada nelayan di Kecamatan Banda Sakti, kota Lhokseumawe Aceh. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan penelitian lapangan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa praktik bagi hasil tangkapan ikan yang ada dikalangan nelayan Kecamatan Banda Sakti melibatkan dua pihak sebagai pemberi modal yaitu toke boat dan toke bangku dan selanjutnya di kelola oleh pihak rakan meupakat beserta pawang (nahkoda laut). Aplikasi syirkah terletak pada kerjasama dan kesepakatan dari percampuran modal kedua pihak toke boat dan toke bangku yang kemudian dikelola bersama dengan pihak pengelola. [The phenomena related to the poverty experienced by most fishermen in the coastal areas of Lhokseumawe were caused by the economic and sosial factors. Thus, the fisherman were then unable to obtain reasonable income and adequate education. This research aims at revealing the profit sharing and syirkah (cooperation) practices related to the fish caught by the local fishermen in Lhokseumawe as well as the phenomena of poverty experienced by the fishermen in Banda Sakti sub-district of Lhokseumawe. This research used a descriptive-qualitative method with various research fields. The results of this research showed that the profit sharing practices related to the fish caught by the local fishermen in Lhokseumawe involved both parties consisting of capital providers called toke boet (boat owner) and toke bangku (capital owner) which were then managed by the rakan meupakat and pawang. The syirkah was practiced due to the cooperation and agreement related to the boat and capital made by toke boet and toke bangku which were mutually managed by the managers until the processes of fish caught by the local fishermen were well completed.]

References

Adami, Y. “Aspek Kelembagaan Masyarakat Nelayan Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Utara.” Institut Pertanian Bogor, 1995.

Ahadian, Achmad Shofi. “Akad Musyarakah Antara Pemilik Kapal Dan Nelayan (Studi Di Desa Sumber Anyar, Kec. Paiton, Kabupaten Probolinggo).” UIN Maulana Malik Ibrahim, 2014.

Dauhan, Rolandow L., Jardie A. Andaki, and Vonne Lumenta. “Analisis Pendapatan Dan Sistem Bagi Hasil Nelayan Jaring Insang (Gill Net) Malos 3 Di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado.” Akulturasi: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan 4(1) (2016): 189–96.

Fitrah, Rahmat. “Kedudukan Panglima Laot Lhok dalam Kalangan Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Kecamatan Meureubo, Aceh Barat).” Ius Civile: Refleksi Penegakan Hukum Dan Keadilan 1, no. 1 (October 29, 2018). http://jurnal.utu.ac.id/jcivile/article/view/545.

Irfan, Muhammad. “Sistem Bagi Hasil Pada Pelelangan Ikan Di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.” Al-Qadau 5(1) (2018).

Kusnadi. Keberadaan Nelayan Dan Dinamika Ekonomi Pesisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.

Kusnadi, MA. Konflik Sosial Nelayan. Yogyakarta: LKIS, 2002.

Multazam, Sari. “Sistem Bagi Hasil Nelayan Punggawa-Sawi Unit Pukat Cincin (Purse Seine) Di PPI Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone.” Universitas Hasanuddin, 2018.

Murtijo, Bambang Agus. Tambak Air Payau Budidaya Udang Dan Bandeng. 2nd ed. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Nurmalasari, Siti. “Respon Nelayan Terhadap Pola Bagi Hasil Dengan Pemilik Kapal Di Gampong Tanoh Anou Kec. Idi Rayeu.” Al-Muamalah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 3(1) (2018): 2–18.

Pratama, Danies Satyarta. “Analisis Pendapatan Nelayan Tradisional Pancing Ulur Di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.” Jurnal Perikanan Dan Kelautan 3(3) (2012): 107–16.

Rahman, Ardi Abdul, and Anas Alhifni. “Analisis Kebutuhan Nelayan terhadap Pembiayaan LKMS.” Jurnal Syarikah: Jurnal Ekonomi Islam 4, no. 2 (January 10, 2019): 152. https://doi.org/10.30997/jsei.v4i2.1506.

Silmi, Arnita Nucifera Nida, Eko Sri Wiyono, and Sugeng Hari Wisudo Al Bacore. “Pola Bagi Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Pancing Di Cisolok.” Albacore 2(1) (2018): 79–91.

Sudaryanto, Agus. “Praktik Bagi Hasil Perikanan Di Kalangan Nelayan Pandangan Wetan, Rembang, Jawa Tengah.” Mimbar Hukum 21(3) (2009): 409–28.

Suryawati, Chriswardani. “Memahami Kemiskinan secara Multidimensional.” Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 08, no. 03 (2005): 121–29.

Triyanti, Riesti, and Maulana Firdaus. “Tingkat Kesejahteraan Nelayan Skala Kecil Dengan Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan Di Kabupaten Indramayu.” Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan 11, no. 1 (2016): 29–43. https://doi.org/10.15578/jsekp.v11i1.3170.

Wardah, Eva. “Peran Lembaga Hukum Adat Laot Dalam Mengatur Sistem Bagi Hasil Perikanan Tangkap Antar Nelayan Dengan Pemodal Di Kabupaten Aceh Barat.” Acta Aquatica 2, no. 2 (2015): 75–78.

Widiantoro, Danu Wiki. “Analisis Perjanjian Bagi Hasil Perikanan Antara Pemilik Kapal Dengan Anak Buah Kapal Di Kabupaten Batang.” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018.

Wiyono, ES, and RI Wahju. “Perhitungan Kapasitas Penangkapan (Fishing Capacity) Pada Perikanan Skala Kecil Pantai. Suatu Penelitian Pendahuluan.” In Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap, 381–89. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, 2006.

PlumX Metrics

Published
2020-12-13
Section
Articles