RELIGIUSITAS GAYA BARU (Kajian atas Fenomena Kebangkitan Sufisme Kelas Menengah Perkotaan di Yogyakarta)

Penulis

  • Martalia Ardiyaningrum

DOI:

https://doi.org/10.21154/dialogia.v15i2.1192

Abstrak

Abstract: Recently, the urban middle-class Sufism has become a phenomenon that successfully transforms the look of Islam into its own distinctive appeal with other forms of da’wah. This study focused on the implementation of Sufi preaching, which shows new strength in several places including Indonesia. For instance, da’wah carried out by the three Kyai, namely, Hamdani Bakran Adz-Dzakiy, Gus Miftah and Gus Muwafikin Yogyakarta. This study employed qualitative research approach and case study was the research design. The setting of this research was in 3 modern Islamic Boarding School in Yogyakarta. The findings showed that that the pattern of Sufism occurring in the middle class in Yogyakarta is a modern Sufi form. It is not tied to a particular stream of tarkat but it further develops the flow of the existing line. Also, there is no extremelystrict relationship between Kyai and jama'ah. The model of communication employed by Kyai to jama'ah is in the form of dhikr, prayer, shalawat as well as entrepreneurship and leadership training that introduce the values of Sufism. The middle-class Sufism model in Yogyakarta is a prototype of today's Sufism model. Brilliant idea in handling preaching by inviting artists becomes the stimulus for the community to join preaching and dhikr.

 

ملخص:أصبحت الطبقة الوسطى من الصوÙية المدنية ظاهرة تحوّل وجه الإسلام ÙÙ‰ مجال الدعوة.  ÙˆØªØ±ÙƒØ² هذه الدراسة على تنÙيذ الدعوة الصوÙية التي أصبحت قوة جديدة ÙÙŠ العديد من الأماكن ÙÙŠ إندونيسيا. ومثال ذلك الدعوة التي قام بها ثلاثة أساتيذ وهو حمدان بكران الذكي، وأستاذ Ù…Ùتاح، وأستاذ مواÙÙ‚ØŒ وكانوا ÙÙŠ منطقة يوجياكرتا. ومنهج هذا البحث هو البحث النوعي، باستخدام دراسة الحالة. ويقع هذا البحث النوعي ÙÙ‰ ثلاث معاهد الإسلامية الحديثة بيوجياكرتا. واستنتجت الباحثة أن نمط الطريقة الصوÙية الذي حدث أثناء الطبقة الوسطى ÙÙŠ يوجياكارتا هو شكل من أشكال الطريقة الصوÙية الحديثة التي لا ترتبط بطريقة صوÙية خاصة بل لتطوير الطريقة الموجودة، وكانت العلاقة بين المرشد والجماعة غير قوية. وكان شكل الاتصال بين المرشد والجماعة ÙÙ‰ جماعة الذكر، والدعاء، والصلاة. وكذلك تدريبات لريادة الأعمال والرياسة التي تغرس Ùيها القيم الصوÙية. الطريقة الصوÙية من الطبقة الوسطى ÙÙŠ يوجياكارتا هو نموذج الطريقة الصوÙية التي يحبها الكثير من الناس. براعة المرشد ÙÙ‰ دعوة الذكر، بما ÙÙŠ ذلك الدعوة إلى الÙنانين للحضور ÙÙ‰ المجلس، هو من السبب ÙÙŠ أن يشارك المجتمع ÙÙ‰ مجلس الذكر.

 

Abstrak: Belakangan ini, sufi kelas menengah perkotaan telah menjadi fenomena yang berhasil mengubah wajah Islam menjadi distinc tersendiri di banding dengan bentuk dakwah lainya. Kajian ini menfokuskan pada pelaksanaan dakwah sufi, yang menunjukkan kekuatan baru di banyak tempat termasuk Indonesia. Sebagai contoh adalah dakwah yang dilaksanakan oleh ketiga Kyai, yakni, Hamdani Bakran Adz-Dzakiy, Gus Miftah dan Gus Muwafik yang ketiganya berada di wilayah Yogyakarta. Paradigma penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif dengan setting 3 Pondok Pesantren modern ini mendapatkan kesimpulan bahwa pola sufisme yang terjadi pada kelas menengah di Yogyakarta ini adalah bentuk sufi modern yang tidak terikat pada satu aliran tarikat tertentu tetapi lebih mengembangkan pada aliran tarikat yang sudah ada dan tidak ada hubungan yang sangat ketat antara Kyai dengan jama’ah. Adapun bentuk komunikasi yang dijalankan antara Kyai dengan jama’ah meliputi dzikir, doa, dan shalawat serta training-training kewirausahaan dan leadership yang menanamkan nilai-nilai sufisme. Model sufi kelas menengah di Yogyakarta adalah prototipe model sufisme masa kini yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Kecanggihan dalam mengemas pengajian para kyai, termasuk mendatangkan artis, adalah alasan tersendiri para masyarakat untuk mengikuti pengajian dan dzikir yang dilakukan.

 

Keywords: Sufi Modern, Kelas Menengah.

Diterbitkan

2017-12-01

Cara Mengutip

Ardiyaningrum, M. (2017). RELIGIUSITAS GAYA BARU (Kajian atas Fenomena Kebangkitan Sufisme Kelas Menengah Perkotaan di Yogyakarta). Dialogia, 15(2), 221–242. https://doi.org/10.21154/dialogia.v15i2.1192