PERAN KYAI WAHAB HASBULLAH DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN
Abstract
Pasca perang Diponegoro, bentuk perlawanan kepada penajajah masih berlanjut yakni dengan adanya pertempuran yang melibatkan kalangan pesantren1 . Kemerdekaan merupakan hasil karya seluruh bangsa Indonesia, dan ulama-santri juga ikut andil. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren memiliki andil dan konstribusi yang sangat besar bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi pesantren, Indonesia adalah martabat dan harga diri, memprokalamasikan kemerdekaan Republik Indonesia adalah merebut harga diri, memperjuangakan cita-cita Prokalamasi adalah memperjuangakan kemanuasiaan. Salah satu tokoh dari pesantren tersebut adalah Kiai Abdul Wahab Hasbullah, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dan pendekatan sejarah yang tahapannya heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menghasilkan 3 (tiga) temuan, sebagai berikut: 1) peran Kiai Wahab Hasbullah ketika membantu Sukarno berdiplomasi, 2) Sebagai tokoh yang mempelopori berdirinya Pers NU 3) Seorang Kiai yang berjasa dalam penumpasan PKI bersama para Kiai NU.References
Aboebakar Haji Herman. “Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasjim”. Bandung: Mizan,
A. Fauzi. “Transkulturasi Social Capital Pesantren; Sebagai Paradigma
Pendidikan Islam Moderat”. In 2St Annual Conference for Muslim Scholars,
Strengthening The Moderate Vision of Indonesia Islam (Vol. II, pp. 751”“765).
Surabaya, 2018.
Greg Fealy dan Greg Barton. “Nahdlatul Ulama, Traditional Islam and Modernity
in Indonesia”. Australia: Monash Asia Institute Monash University, 1996.
Kang Young Soon. “Antara tradisi dan konflik: kepolitikan Nahdatul Ulama”.
Jakarta: UI-Press, 2008.
KH. Abdul Halim. “Sejarah Perjuangan Kyai Hadji Abdul Wahab Chasbullah”.
Bandung: Penerbit Baru, 1970.
Ibid.
JUSAN
Jurnal Sejarah Peradaban Islam Indonesia
Volume 01 Nomor 02 Desember 2023
Khusnul Khatimah. “Peran K.H. A. Wahab Hasbullah Dalam Perkembangan Pers
Nahdatul Ulama’ Di Surabaya Tahun 1927-1971”. Surabaya: 2021.
Muh. Yamin. “Naskah Persiapan UUD 1945”.
Saifuddin Zuhri. “Guruku Orang-Orang Pesantren”. Yogyakarta: Lkis, 2008.
Soekarno, “Buatlah Iran Barat Zamrud yang indah”. Jakarta: Departemen
Penerbangan RI, 1964.
Subandrio. “Meluruskan Sejarah Perjuangan Irian Barat”. Jakarta: Yayasan Kepada
Bangsaku, 2001.
Tim Sejarah Tambakberas. “Tambakberas: Menelisik Sejarah, Memetik Uswah”.
Jombang: Pustaka Bahrul Ulum, 2017.
Tribuana Said. “Indonesia dalam Politik Global Amerika”. Medan: Waspada, 1883.
www. nuonline.com.
Zainul Milal Bizawie. “Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring UlamaSantri 1830-1945”. Pustaka Kompas, 2016.
Zamakhsyari Dhofier. “Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup Kyai”.
Jakarta: LP3ES, 1994.