Menguak Relasi Agama dan Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan Di Indonesia
Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang relasi agama dan Negara serta relevansi hubungan tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta kaitannya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif normative dengan pendekatan pendekatan konseptual dan pendekatan melalui Al Qur’an, Hadis, Ijma’ dan Kiyas serta perundang-undangan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Islam dan negara keduanya merupakan hal berbeda, pertama adalah agama yang bersifat transendental dan suci sedang yang kedua adalah hasil peradaban manusia dalam pengaturan hubungan sesama manusia. Namun demikian, dalam perkembangannya terdapat semacam dialektika yang unik, dimana para ulama dan cendekiawan berpandangan bahwa keduanya memiliki relasi yang kuat tidak hanya berasal dari kesimpulan ulama kontemporer, melainkan memiliki sejarah panjang sejak zaman kenabian Muhammad SAW. Di Indonesia, relasi keduanya tampak dalam sejarah negara ini, pertentangan pemikiran tokoh agamawan dan nasionalis muslim di awal-awal kemerdekaan maupun kontak bersenjata mewarnai bukti relasi keduanya. Namun demikian, pada akhirnya, mayoritas muslim tidak memandang bahwa agama (islam) dan negara tidak perlu dipertentangkan. Keduanya justru perlu dielaborasikan dalam perpaduan yang cantik. Islam bisa dijadikan sebagai landasan spirit yang suci dalam penyelenggaraan kekuasaan atau pemerintahan. Lahirnya kementrian agama, Peradilan agama, UU Pernikahan, maupun perda-perda syariah adalah bentuk-bentuk relasi yang relevan antara agama dan negara di Indonesia.
This paper examines the relationship between religion and the state and the relevance of these relationships in the life of the nation and state, as well as their relation in Indonesia. This study uses a descriptive normative research method with a conceptual approach and an approach through the Qur'an, Hadith, Ijma' and Kiyas as well as legislation. The research findings show that Islam and the state are two different things, the first is a religion that is transcendental and sacred while the second is the result of human civilization in regulating human relations. However, in its development there is a unique kind of dialectic, where the scholars and scholars are of the view that the two have a strong relationship not only from the conclusions of contemporary scholars, but also having a long history since the time of the prophethood of Muhammad SAW. In Indonesia, the relationship between the two is evident in the history of this country, the conflicting thoughts of religious figures and Muslim nationalists in the early days of independence and armed contact coloring the evidence of their relationship. However, in the end, the majority of Muslims do not see that religion (Islam) and the state do not need to be contradicted. Both actually need to be elaborated in a beautiful combination. Islam can be used as the basis of a holy spirit in the administration of power or government. The birth of the Ministry of Religion, the Religious Courts, the Marriage Law, as well as Sharia Regional Regulations are forms of relevant relations between religion and the state in Indonesia.
References
Abdurraziq, Ali. Al Islam Wa Ushul Al Hukm. Kairo, 1925.
Atsir, Ibn. Al Kamil Fi Al Tarikh. Beirut: Dar al Shadir, 1965.
Audah, Ali. Abu Bakar As Shiddiq Yang Lembut Hati, Sebuah Biografi Dan Studi Analisis Tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi. Terj. Jakarta: Litera AntarNusa, 1995.
Dijk, C.Van. Darul Islam: Sebuah Pemberontakan. IV. Jakarta: PT.Anem Kosong Anem, 1995.
Ghazali, Al. Al Iqtishad Fi Al I’tiqad. Mesir: Maktabah al Jund, 1972.
Haykal, Muhammad Husein. Hayatu Muhammad. Kairo: Mat’ba’ah Al Sunnah, 1968.
Hitti, Philip K. History of The Arab. London: Macmillan Press, 1970.
———. History of The Arabs. Jakarta: Serambi, 2002.
Hiysam, Ibn. Sirah Al Nabiy. Juz II. Beirut: Dar al Fikr, n.d.
Iqbal, Muhammad. Fikih Siyasah, Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
———. Pemikiran Politik Islam Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontenporer. Jakarta: Prenandamedia, 2010.
Ismail, Faisal. Pijar-Pijar Islam, Pergumulan Kultur Dan Struktur. Yogyakarta: LESPFI, 2002.
Madjid, Nurcholis. Islam Doktrin Dan Peradaban, Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan Dan Kemoderenan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992.
Madjid, Nurcholish. Doktrin Dan Peradaban. Jakarta: Paramadina, 1992.
Mahasin, Aswab. Ruh Islam Dalam Budaya Bangsa. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal, 1996.
Masyrifah, ’Athiyah Musthafa. Al Qadha’ Fi Al Islam. Beirut: al Syauq al Ausath, 1966.
Maududi, Abul A’la Al. The Islamic Law and Constitution. Lahore: Islamic Publications, 1960.
Mawardi, Abu al Hasan Ali ibn Muhammad al. Al Ahkam Al Shultoniyyah. Cairo: Dar al Hadis, 2006.
Momen, Mojan. An Introduction to Shi’i Islam. London: Yale University Press, 1985.
Mudzaffar, Muhammad Rida al. Aqaid Al Imamiyah. Cairo: An Najah, 1961.
Rais, Muhammad Dhiadudddin. An Nadzhariat Al Islamiyyah. Terj. Jakarta: Gema Insani Pres, 2001.
Rosyada, Dede. Demokrasi, Hak Asasi Manusia Dan Masyarkat Madani. Jakarta: Tim ICCE UIN, 2000.
Sadzali, Ahmad. Relasi Agama & Negara, Teokrasi, Sekuler, Tamyiz. Yogyakarta: PSHI Fakultas Hukum UII, 2018.
Sjadzali, Munawir. Islam Dan Tata Negara, Ajaran Sejarah Dan Pemikiran. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1990.
Sounders, J.J. A History of Mideval Islam. London: Routledge and Keagan Paul, 1972.
Syalabi, Ahmad. Mausu’ah Tarikh Al Islami Wa Al Hadharah Al Islamiyyah. Kairo: Maktabah al Nahdhah al Misyriyah, 1975.
Taimiyah, Ibn. Al Siyasah Al Syar’iyyah Fi Islah Ar Ra’i Wa Ar Ra’iyyah. Mesir: Dar Kitab al ’Arabi, 1969.
Thabari, Ibn Jarir at. Tarikh Al Thabari. Juz IV. Beirut: Dar al Fikr, n.d.
Thamawi, Sulaiman Muhammad al. ’Umar Ibn Al Khathab Wa Ushul Al Siyasah Wa Al Idarah Al Haditsah. Cairo: Dar al Fikr al ’Araby, n.d.
Tutik, Titik Triwulan. Hukum Tata Usaha Negara Dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia. Ke-2. Jakarta: Prenadamedia Group, 2001.
Ushuluddin, Akhiyat Win. Negara Utopia Eks Hizbut Tahrir Indonesia. Surabaya: Imtiyaz, 2019.
Watt, W.Montgomery. Muhammad Prophet and Statesman. London: Oxford University Press, 1965.
Yunus, Abd Rahim. Islam Dalam Sejarah Keragaman Konsep Dan Sistem. Yogyakarta: Cakrawala Publishing, 2009.
Jurnal
Maududi, Abul A’la Al. The Islamic Law and Constitution. Lahore: Islamic Publications, (1960).
Ridwan, Paradigma Relasi Agama dan Negara dalam Islam, Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi 1 No. 1 (2018).
DahlanMoh., Hubungan Agama dan Negara di Indonesia, Analisis: Jurnal Studi Keislaman 14 No. 1 (2014).
Zaprulkhan, Relasi Agama dan Negara Dalam Perspektif Islam, Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 22 No. 1 (2014).
Syafuri B., “Pemikiran Relasi Agama dan Negara Dalam Islam“, Al Qalam: Jurnal Kajian Keislaman 25 No. 1 (2008).
Khiyaroh. “Alasan Dan Tujuan Lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Al-Qadha 7, no. 1 (2020): 1–15. https://doi.org/10.32505/qadha.v7i1.1817.
Firdaus, Muhammad Anang. “Agama Dan Negara: Telaah Historis Dan Perkembangannya.” Jurnal Multikultural Dan Multireligius 13 (2014).
Mardhiah, Hayatun Na’imah Bahjatul. “Perda Berbasis Syariah Dan Hubungan Negara-Agama Dalam Perspektif Pancasila.” Mazahib, Jurnal Pemkirian Hukum Islam XV (2016).
Sukri, Muhammad. “SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA (Pendekatan Yuridis).” Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah 10, no. 2 (2016). https://doi.org/10.30984/as.v10i2.252.
Undang-Undang
UUD NRI 1945
UU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Copyright (c) 2023 Umarwan Sutopo, Achmad Hasan Basri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.