Membangun Dialog, Meredam Konflik: Pemikiran Mahmoud Mustofa Ayaub tentang Hubungan Islam Kristen
Abstract views: 179
,
PDF downloads: 157
Abstract
Abstralc Kaum Muslim dan Kristen sejauh ini hidup a'ilem dua
dunia yang terpisah. Panggung tempat tetiadinya tragedi sengit
rni adalah Trnur Tengah di mana tiga keyakinan monoterstik lahir
dan berkembang. Dalam kajian berikut Mahmoud Ayoub mengajak pemeluk Islam dan Kristen melihat kembali seiarah panieng
agmzrryz yrr,g ttdak bisa dimungkiti diwamai konflik berdarah.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan umat beragama akan lebih membawa kepada kemajuan
global jika dilandasi oleh sikap sqling mernahar"i dan toletan,
bukan oleh eksklusivGme dan ketemrtr4ran. Sesungguhnya konflik
Islam-Kdsten dalam pandangan Mahmoud Ayoub adalah kooflik
keluarga dad dua agama Semitik. Akar konflik itu telah dimulai
sejak perkenalan kedua agama ini. Dimensi teologis yang peda
awalnya meniadi sumber konflik kemudian memmbah ke wilayah
politi\ sosial .l^" sebagainya. kwat kajiannya yang cukup komprehensif, Mahmoud Ayoub memand"ng bahwa kend"la teologis
sesungguhnya bukanlah tembok yang sulit ditembus, karena
kedua agama ini menyediakan ruang bagi yang lain untuk bisa
hidup bersama dengan belpiiak pada lan&san bahura keduanya
zddzh beg1an drri zgrrr:;n ketu:runan Ibrahim.
Kata Kuaci: Islam, Kdsten, dialog ekslusivisme, pluralisme.
dunia yang terpisah. Panggung tempat tetiadinya tragedi sengit
rni adalah Trnur Tengah di mana tiga keyakinan monoterstik lahir
dan berkembang. Dalam kajian berikut Mahmoud Ayoub mengajak pemeluk Islam dan Kristen melihat kembali seiarah panieng
agmzrryz yrr,g ttdak bisa dimungkiti diwamai konflik berdarah.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan umat beragama akan lebih membawa kepada kemajuan
global jika dilandasi oleh sikap sqling mernahar"i dan toletan,
bukan oleh eksklusivGme dan ketemrtr4ran. Sesungguhnya konflik
Islam-Kdsten dalam pandangan Mahmoud Ayoub adalah kooflik
keluarga dad dua agama Semitik. Akar konflik itu telah dimulai
sejak perkenalan kedua agama ini. Dimensi teologis yang peda
awalnya meniadi sumber konflik kemudian memmbah ke wilayah
politi\ sosial .l^" sebagainya. kwat kajiannya yang cukup komprehensif, Mahmoud Ayoub memand"ng bahwa kend"la teologis
sesungguhnya bukanlah tembok yang sulit ditembus, karena
kedua agama ini menyediakan ruang bagi yang lain untuk bisa
hidup bersama dengan belpiiak pada lan&san bahura keduanya
zddzh beg1an drri zgrrr:;n ketu:runan Ibrahim.
Kata Kuaci: Islam, Kdsten, dialog ekslusivisme, pluralisme.
Published
2008-12-01
Section
Articles
Copyright (c) 2018 Dialogia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Dialogia : Jurnal Studi Islam dan Sosial allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions, also the owner of the commercial rights to the article is the author.