Buka Luwur as A Media of Education and Social Solidarity of Kudus Community

Authors

  • Irzum Farihah STAIN Kudus
  • Ismanto Ismanto STAIN Kudus

DOI:

https://doi.org/10.21154/altahrir.v19i1.1568

Keywords:

Da'wah, the Javanese community, the media of da'wah, the rituals Buka Luwur, social solidarity

Abstract

Abstract: Buka Luwur is an annual ritual that has become a tradition of Kudus community. It is a moment of respecting Kanjeng Sunan Kudus by providing some meal. This tradition is not only attended by Kudus inhabitants and Muslims around it but also people from various regions in Java. Buka Luwur ritual accepts various forms of sadaqah which will be distributed to all residents who are devoted. This article aims to find out the da’wah of Javanese society through a series of Buka Luwur ritual in Kanjeng Sunan Kudus tomb, which was followed by various community groups, from santri to abangan communities, by using a sociological theory approach. The research method used was qualitative, while the respondents in this study were leaders, committees, communities around the research location, and residents who attended this ritual. Data collection techniques used were observation and in-depth interview. The data analysis used in the analysis process included reduction, data presentation, and conclusion. The results of this article: First, Buka Luwur is not only a series of agenda in commemorating Kanjeng Sunan Kudus haul but also as a part of Javanese Islamic preaching both verbally (bi al-qaul) and social actions (bi al-af'al). Second, Buka Luwur is used as a medium to build social solidarity among all groups.

الملخص: بوكا لوور عادة وشعائرة يحتÙÙ„ بها شعب مدينة قدس جاوى الوسطى سنويا، ويعقد هذا الاحتÙال تعظيما وتكريما للسيد سونان قدس وهو من أعضاء أولياء التسعة يعني بوكا لوور هو إبدال الساتر kain)     (nisan القديم .ويحضر هذا الاحتÙال لا يقتصر من مسلمين قدس وحولها Ùحسب بل يحضره المسلمون من المناطق البعيدة. وجمع لجان الاحتÙال الإنÙاق والصدقة ووزعها لجميع الحاضرين، وغرض هذا البحث لمعرÙØ© منهج الدعوة عند شعب جاوى بطريق سلسلة الاحتÙال الذي يشارك Ùيه جمع من سانتري وغيره من أبانجان على نهج الاجتما عية وأما منهج هذا البحث Ùهو بحث نوعي وكيÙÙŠØŒ والمستطلع ÙÙŠ هذا البحث السادة، ولجان الاحتÙال، وشعب قدس، وطريق جمع المعلومات هي الملاحظة والاستقراء، وتحليل المعلومات الانخÙاض وتقديم المعلومات والاستنتاج .وأماخلاصة هذا البحث Ùهي كالآتية: الأولى، سلسلة احتÙال بوكا لوور، Ùˆ ذكرى ÙˆÙاة السيد سونان قدس، وذلك، بعض من دعوة مسلم جاوى قولا ÙˆÙعلا. الثانية، بوكا لوور كوسيلة ÙÙŠ بناء تكاÙÙ„ الاجتماعي لجميع الطائÙية.

Abstrak: Buka Luwur merupakan ritual tahunan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Kudus dan dijadikan momen penghormatan terhadap Kanjeng Sunan Kudus dengan penggantian luwur makan. Tradisi tersebut tidak hanya dihadiri dari masyarakat Kudus dan yang beragama Islam saja, namun dari berbagai daerah di pulau Jawa. Ritual Buka Luwur juga menerima berbagai bentuk shadaqah yang akan dibagikan kepada seluruh warga yang mengahdiri. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dakwah masyarakat Jawa melalui rangkaian ritual Buka Luwur makam Kanjeng Sunan Kudus yang diikuti berbagai kelompok masyarakat, mulai kalangan santri sampai abangan dengan pendekatan teori sosiologis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan responden dalam penelitian ini adalah para tokoh, panitia, masyarakat sekitar lokasi penelitian, dan warga yang mengikuti ritual buka luwur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan indept interview, sedangkan pada analisis data akan digunakan proses analisis meliputi reduksi, penyajian data, dan penyimpulan. Hasil dari artikel ini: Pertama, rentetan acara buka luwur selain untuk memperingati haul Kanjeng Sunan Kudus, juga menjadi bagian dakwah Islam masyarakat Jawa baik secara lisan (bi al-qaul) maupun tindakan sosial (bi al-af’al). Kedua, Buka Luwur dijadikan sebagai media untuk membangun solidaritas sosial masyarakat dari semua golongan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-05-05

How to Cite

Farihah, I., & Ismanto, I. (2019). Buka Luwur as A Media of Education and Social Solidarity of Kudus Community. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 19(1), 141–159. https://doi.org/10.21154/altahrir.v19i1.1568