Implementasi Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Dalam Meningkatkan Civic Skill Mahasiswa
DOI:
https://doi.org/10.21154/asanka.v2i1.2519Keywords:
Kurikulum, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Keterampilan KewarganegaraanAbstract
Abstrak
Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan adalah salah satu rujukan nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia melalui pencapaian kualifikasi sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek dan kesiapan perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia Tulungagung yang berposisi sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan pogram studi pendidikan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dalam meningkatkan keterampilan kearganegaraan (civic skills) mahasiswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dengan subjek penelitian yaitu Kepala program studi, dosen dan mahasiswa. Data yang didapat merupakan hasil dari observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti selama melangsungkan penelitian di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kurikulum berbasis Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan dalam mata kuliah di prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat meningkatkan terhadap keterampilan kewarganegaraan pada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
References
Bobbit, F. 1918. The Curriculum. Boston: Houghton Mifflin.
Cholisin. (2004). Konsolidasi Demokrasi Melalui Pengembangan Karakter Kewarganegaraan, Jurnal Civics, 1(1), hlm. 14-18
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007.
Komalasari,K. dan Budimansyah, D (2008), Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Kompetensi Kewaraganegaraan Siswa SMP. Bandung: ActaCivicus Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, Vol.2 no.1
Kalidjernih, F.K. (2010). Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewaganegaraan. Bandung: Widya Aksara Press.
Maiello, C, Oser, F., &Biedermann, H. (2003). Civic Knowledge, Civic Skill and Civic Engagement. European Education Research Journal, 2(3), 384-395. http://doi.org/10.2304/eerj.2003.2.3.5
Peraturan Presiden RI nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Schubert, W.H. 1986. Curriculum: Perspective, Paradigm, and Possibility. New York: Macmillan Publishin Co.
Suryosubroto, B, Tatalaksana Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Tim, 2014, Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi. 2014. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
Wahab,A.A& Sapriya.(2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung;Alfabeta
Winataputra, U.S. 2007. Pendidikan demokrasi dalam konteks civic education di negara-negara berkembang. Jurnal Acta Civicus , Vol. 1, hlm. 11-26
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
