PERAN KIAI MUHAMMAD HASAN DALAM PROSES PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI DESA KARANGGEBANG
Abstract
Abstract: This paper examined the history of the development of Islam in Karanggebang Village founded by Kyai Muhammad Hasan. He is a descendant of Kyai Nur Sodiq. Karanggebang Village Ponorogo has its own uniqueness. This village still keep evidences of the history of Islamic civilization since the 18th century. The historical evidences is in the form of the mosque, the tomb, the heirloom, the ancient house, and other artifacts that are the heritage of Islam's history and development. In addition, as a historical heritage of Islamic education is existed in terms of relics of school buildings called PGA (Teacher Religious Education). Research of history and Islamic culture proved that the development of Islam in Java influence the various aspects of life. It is occurred due to the methods applied by the Ulama and Kyai in spreading Islam in the land of Java, especially in the village Karanggebang Jetis district Ponorogo district that appreciate the culture of Java. This kind of method is appropriate to the character of Ponorogo residents who tend to moderate and prioritize the harmony in life. It is in line with the concept of Frans Magnis Suseno who claims that Javanese has a respectful and friendly characteristics.
ملخص:تبحث هذه المقالة فى تاريخ تطور الإسلام في قرية كارانج جيبانج التي أسسها أستاذ محمد حسن. وهو سليل أستاذ نور صديق. قرية كارانج جيبانج فى بونوروغو من القرية الأنيقة. هذه القرية توفر الكثير من الأثار التاريخية للحضارة الإسلامية التي لا تزال موجودة حتى اليوم. كان مجيئ الإسلام في قرية كارانج جيبانج قبل القرن 18 ميلاديا. الآثار التاريخية في قرية كارانج جيبانج التي تدل على ذلك هو المسجد، والمقبرة، والتراث، والمنازل القديمة، والآثار الفنية. وبجانب ذلك هناك آثار تاريخية في مجال التربية الإسلامية وهي بناء المدرسة الخاصة للمعلم دين الإسلام. أثبت المؤرخون أن تطور الإسلام في جزيرة جاوة لايؤدي إلى الصراع فى جوانب الحياة الاجتماعية. وهذا لا يفك من الطريقة التي يستخدمها العلماء في نشر الإسلام في جزيرة جاوة، وخاصة في قرية كارانج جيبانج التي تقدم الدعوة اللينة المناسبة لطبيعة السكان كارانج جيبانج الذي يميل إلى التسامح والحياة السليمة. وهذا يناسب بقول فرانس ماغنيس سوسينو إن سكان جزيرة جاوة لين ومفتوح.
Abstrak: Tulisan ini akan mengkaji bagaimana sejarah perkembangan Agama Islam di Desa Karanggebang yang didirikan oleh Kiai Muhammad Hasan. Kiai Muhammad Hasan adalah keturunan dari Kiai Nur Sodiq. Desa Karanggebang Ponorogo memiliki keunikan tersendiri. Desa Karanggebang merupakan desa yang di dalamnya masih menyimpan banyak bukti-bukti sejarah peradaban Islam yang masih ada hingga saat ini. Islam di Desa Karanggebang sudah ada sejak sebelum abad 18 M. Bukti–bukti sejarah di Desa Karanggebang yang masih ada hingga detik ini adalah masjid, makam, pusaka, rumah kuno, dan artefak lainnya yang merupakan peninggalan sejarah dan perkembangan Islam di desa Karanggebang. Selain itu sebagai peninggalan sejarah desa ini, perkembangan di bidang pendidikan Islam juga menjadi bukti sejarah perkembangan Islam di Desa Karanggebang, dengan ditandai peninggalan bangunan gedung sekolah bernama PGA (Pendidikan Guru Agama). Penelitian sejarah dan kebudayaan Islam yang telah dilakukan oleh Para ahli membuktikan bahwa perkembangan Islam di tanah Jawa tidak banyak menimbulkan goncangan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Hal ini tidak lepas dari metode yang digunakan oleh para Ulama dan Kiai dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa khususnya di desa Karanggebang kecamatan Jetis kabupaten Ponorogo yang bersikap toleran terhadap budaya lama tanah Jawa. Pendekatan semacam ini sangat sesuai dengan watak penduduk Ponorogo yang cenderung moderat serta mengutamakan keselarasan dalam hidupnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Frans Magnis Suseno yang menyatakan bahwa Jawa memiliki ciri khas yang lentur dan terbuka.
Kata kunci : Perkembangan Islam, Kiai Muhammad Hasan, Karanggebang
Copyright (c) 2017 Dialogia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Dialogia : Jurnal Studi Islam dan Sosial allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions, also the owner of the commercial rights to the article is the author.