Pemikiran Ibnu Taimiyyah Dalam Jabatan Publik Studi Kitab As Siyasah As Syar’iyyah dan Relevansinya terhadap Hukum Positif di Indonesia

  • Tri Maryuni IAIN Ponorogo
Abstract views: 261 , PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 411

Abstract

Ibn Taimiyyah adalah sosok fenomenal, di satu sisi diidolakan sebagai tokoh purifikasi dan pembaharu, namun di sisi lain sering diidentikkan sebagai tokoh aliran konservatif dalam islam. Terlepas dari perbedaan pandangan yang beredar dalam masyarakat, Ibn Taimiyyah tampil dan hadir dalam percaturan pemikiran khazanah keilmuan. Karya-karyanya tidak hanya berkutat tentang persoalan iman, akidah, fikih ibadah, berikut fatwa-fatwanya, namun juga berkaitan dengan persoalan kenegaraan. Kitab As Siyasah as Syariyyah adalah salah satu dari kitab-kitab lain, yang merupakan hasil pemikirannya berkaitan dengan perihal tata pemerintahan. Metodologi kajian ini bersifat libray research dimana hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangannya, para pejabat publik/ negara harus memiliki 2 (dua) unsur pokok, yaitu al quwwah (kompetensi) dan al amanah (kredibilitas), dimana hal tersebut merupakan hasil perenungan yang mendalam berdasarkan sumber-sumber naqly hukum islam. Sementara itu, dalam hukum positif di Indonesia, seorang mantan narapidana yang disinyalir tidak memiliki sifat al quwwah maupun al amanah bisa menduduki beberapa jabatan publik. Karenanya, gagasan Ibnu Taimiyyah masih relevan untuk kaji sebagai solusi untuk mempersempit ruang munculnya calon-calon pejabat publik yang tidak paripurna.

Ibn Taimiyyah is a phenomenal figure, on the one hand idolized as a purifier and reformer, but on the other hand he is often identified as a conservative figure in Islam. Regardless of the differences in views circulating in society, Ibn Taimiyyah appeared and was present in the arena of scientific thought. His works are not only concerned with matters of faith, aqidah, fiqh of worship, and his fatwas, but also on state issues. Kitab As Siyasah as Syariyyah is one of the other books, which is the result of his thoughts related to governance issues. The methodology of this study is library research where the results of the study show that in his view, public/state officials must have 2 (two) main elements, namely al quwwah (competence) and al amanah (credibility), where this is the result of deep reflection. based on naqly sources of Islamic law. Meanwhile, in positive law in Indonesia, an ex-convict who is allegedly not al-quwwah or al-amanah can occupy several public positions. Therefore, the idea of Ibn Taimiyyah is still relevant to be studied as a solution to narrow the space for the emergence of candidates for public officials who are not perfect.

References

A.Muslimun. Pemikiran Politik Hukum Ibnu Taimiyah Dalam Kitab As Siyasah As Syar’iyyah Fi Islah Ar Ra’i Wa Ar Ra’iyyah Dan Relevansinya Dalam Pembentukan Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia. Disertasi. Lampung: Progam Pasca Sarjana UIN Raden Intan, 2020.

Bidang, Jurnal, and Kajian Islam. “KONSEP KEPEMIMPINAN NEGARA ISLAM ( STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN AL-MAWARDI DAN IBNU TAIMIYAH ) ISLAMIC STATE LEADERSHIP CONCEPT ( COMPARATIVE STUDY OF THOUGHT OF AL-MAWARDI AND IBN TAYMIYAH ) Kasman Bakry Sekolah Tinggi Ilmu Islam Dan Bahasa Arab ( STIBA ) M” 7, no. 1 (2021): 1–19.

Khaldun, Abdurrahman Ibn. At Ta’rif Bi Ibni Khaldun Wa Rihlatuhu Gharban Wa Syarqan. Cairo: Lajnah al Ta’lif wa Tarjamah al Nashr, 1951.

Maraghi, Abdullah Mustofa Al. Pakar-Pakar Fikih Sepanjang Sejarah. Edited by LKPSM. Yogyakarta, 2001.

Muhammad Lutfi Hardiyanto, Dkk. “Hak Politik Mantan Narapidan Untuk Mencalonkan Diri Sebagai Calon Kepala Daerah (Analisis Terhadap Putusan MK.NO.42/PUU-XIII/2015).” Mimbar Yustisia 1, no. Desember (2017).

Nadawi, Abul Hasan Ali An. Syaihul Islam Ibn Taimiyyah. Solo: CV.Pustaka Mantiq, 1995.

Poerwasunata, W.J.S. Kamus Bahasa Indonesia. III. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Qaradhawi, Yusuf. Demokrasi, Fiqih Negara: Ijtihad Baru Seputar Sistem Demokrasi, Muli-Partai, Keterlibatan Wanita Di Dewan Perwakilan Dan Partisipasi Dalam Pemerintahan Sekuler. Terj.II. Jakarta: Rabbani Press, 1999.

Qardhawi, Yusuf. Al Ghazali Baina Maa Dihihi Wa Naaqidihi. Kairo: Maktabah Wahbah, 2012.

Qattan, Manna Khalil al. Studi Ilmu-Ilmu Al Qur’an Terj. Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2015.

SEFRIYANTI, SEFRIYANTI, and MAHMUD ARIF. “Aspek Pemikiran Ibnu Taimiyah Di Dunia Islam.” Jurnal Kajian Agama Hukum Dan Pendidikan Islam (KAHPI) 3, no. 2 (2022): 82. https://doi.org/10.32493/kahpi.v3i2.p82-88.17549.

Taimiyah, Ibn. Al Siyasah Al Syar’iyyah Fi Islah Ar Ra’i Wa Ar Ra’iyyah. Mesir: Dar Kitab al ’Arabi, 1969.

Taimiyyah, Ahmad ibn Abd al Halim ibn Abd as Salam ibn. As Siyasah as Syar’iyyah Fi Islah Ar Ra’i Wa Ar Ra’iyyah. Pdf. Jeddah: Dar ’Ilm al Fawaid, n.d.

Taimiyyah, Ibnu. Al Furqon Baina Auliya’ Al Syaithan. Terj. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2005.

Taimiyyah, Taqiyuddin Abu al ’Abbas Ahmad ibn. As Siayasah As Syar’iyyah Fi Islah Al Raa’i Wa Al Ra’iyyah. Beirut: Dar Al Afaq Al Jadidah, 1983.

Undang-Undang

Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan atau Walikota dan Wakil Walikota

Putusan MA, No 46 P/HUM/2018.

UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementrian Negara

UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

UU No.43 Tahun 1999 Tentang Pokok Kepegawaian.

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

UU 10/2016 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemiliahn Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.

Internet:

https://bisnis.tempo.co/read/1272859/status-ahok-mantan-napi-mahfud-md-beberkan-hal-ini/full&view=ok.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/12/07363031/eks-koruptor-boleh-ikut-pilkada-usai-5-tahun-keluar-bui-simak-putusan-mk-ini?page=all.

PlumX Metrics

Published
2022-06-21
Section
Articles