Pembaharuan Hukum Islam
Abstract
Noel J. Coulson identifies four distinct historical manifestations of the rise of Islamic law: first, the incorporation of the siyasa doctrine, which required the codification (grouping of similar laws into legal books) of Islamic law into state statutes. Second, Muslims are not required to follow a particular madhhab; this is what he calls the doctrine of superstition (selection), which determines which schools of thought are most widely accepted. As a third point, "tatbiq doctrine" (law application to new events) alludes to the creation of law before the emergence of new legal events. Fourth, he defines the process of transforming law from traditional to modern forms as "Tajdid doctrine" (reinterpretation).
Noel J. Coulson mengidentifikasi empat manifestasi historis yang berbeda dari kebangkitan hukum Islam: pertama, penggabungan doktrin siyasah, yang memerlukan kodifikasi (pengelompokan hukum serupa ke dalam buku hukum) hukum Islam ke dalam undang-undang negara. Kedua, Muslim tidak diharuskan mengikuti mazhab tertentu; inilah yang dia sebut sebagai doktrin takhayyur (seleksi), yang menentukan aliran pemikiran mana yang paling banyak diterima. Sebagai poin ketiga, "doktrin tathbiq" (penerapan hukum pada peristiwa baru) menyinggung penciptaan hukum sebelum munculnya peristiwa hukum baru. Keempat, ia mendefinisikan proses transformasi hukum dari bentuk tradisional ke bentuk modern sebagai "doktrin Tajdid" (reinterpretasi).
References
Al-Buthi, Ramadhan, dan M. Said. “Perempuan antara kezaliman sistem Barat dan keadilan Islam.” Solo: Era Intermedia, 2002.
Andiko, Toha. “PEMBAHARUAN HUKUM KELUARGA DI DUNIA ISLAM (Analisis Terhadap Regulasi Poligami dan Keberanjakannya dari fikih).” Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan 12, no. 2 (17 Desember 2019). https://doi.org/10.29300/nuansa.v12i2.2807.
Astutik, Lilis Hidayati Yuli, dan Muhammad Ngizzul Muttaqin. “Positifikasi Hukum Keluarga Di Dunia Muslim Melalui Pembaharuan Hukum Keluarga: Hukum Keluarga Islam.” Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 20, no. 01 (30 Juli 2020): 55–65. https://doi.org/10.32939/islamika.v20i01.562.
Aziz, Muhammad. “Adopsi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional (Kajian dalam UU RI No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat).” Dalam Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 188–213, 2017.
Bahri, Syaiful. “WACANA PEMBEBASAN PEREMPUAN; Studi Kritis Pemikiran Qasim Amin Dan Jamal al-Banna.” LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan 8, no. 2 (9 Desember 2014): 267–90.
Black, Antony. Pemikiran politik Islam: dari masa Nabi hingga masa kini. Penerbit Serambi, 2006.
Donohue, John J. “Islam Dan Pembaharuan : Ensiklopedi Masalah-Masalah.” Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK). Raja Grafindo Persada, 1995. http://library.stik-ptik.ac.id.
Fadholi, M., Muhammad Aziz, dan Hery Purwanto. “Dimensi Rasional Dalam Pemikiran Muhammad Abduh 1849 – 1905 (Studi Bidang Pendidikan, Politik Dan Sosial-Keagamaan).” Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman 9, no. 2 (5 November 2019): 246–59. https://doi.org/10.36835/hjsk.v9i2.3453.
Hadi, Solikul. “BIAS GENDER DALAM KONSTRUKSI HUKUM ISLAM DI INDONESIA.” PALASTREN: Jurnal Studi Gender 7, no. 1 (31 Maret 2016): 25–46. https://doi.org/10.21043/palastren.v7i1.997.
Hanafi, Ahmad. Pengantar Teologi Islam. PT. Pustaka Al Husna Baru, 2003.
Haramain, Muhammad. “Dakwah Pemberdayaan Perempuan: Telaah Pemikiran Qasim Amin Tentang Kesetaraan Gender.” Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam 5, no. 2 (24 Desember 2019): 218–35. https://doi.org/10.31332/zjpi.v5i2.1403.
Herry, Mohammad. “Tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh Abad 20.” Jakarta: Gema Insani, 2006.
Imarah, Muhammad. “Qa> sim Ami> n wa Tah} ri> r al-Mar’ah.” Kairo: Dar al-Syuruq, 1989.
Islam, Dewan Redaksi Ensiklopedi. “Ensiklopedi Islam.” Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994.
Lubis, Arbiyah. Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh: suatu studi perbandingan. Bulan Bintang, 1993.
Nasution, Harun 1919-1998. Pembaharuan dalam Islam: sejarah pemikiran dan gerakan. Cet. 2. Bulan Bintang, 1982.
Nurcholish, Madjid. “Islam Kemodernan dan Keindonesiaan.” Bandung: Mizan Publishing, 1998.
Priatna, Tedi. “Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah.” Artikel Ilmiah, 2003, 1–13.
Salim, Fahmi. Tafsir sesat: 58 essai kritis wacana Islam di Indonesia. Gema Insani, 2013.
Siregar, Eliana. “PEMIKIRAN QASIM AMIN TENTANG EMANSIPASI WANITA.” Kafa`ah: Journal of Gender Studies 6, no. 2 (10 Februari 2017): 251–73.
Syamsul Bahri, M. A., dan M. A. Oktariadi S. “KONSEP PEMBAHARUAN DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUH.” Al-Mursalah 2, no. 2 (22 September 2018). http://jurnal.staitapaktuan.ac.id/index.php/Al-Mursalah/article/view/82.
Copyright (c) 2022 Rohmad Nurhuda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The Invest Journal of Sharia Law and Economics provides direct open access to its content on the principle that it makes research freely available to support a greater global exchange of knowledge.
This journal is open access, meaning that all content is available free of charge to users or/or institutions. Users are permitted to read, download, copy, distribute, print, search, or link to text articles in this journal without seeking prior permission from the publisher or author as long as they acknowledge the authors listed in the BY-NC License from Creative Commons.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License