BIAS GENDER DALAM BUKU PELAJARAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH ATAS

  • Nurliana Nurliana IAIN Takengon
  • Rahmat Hidayat IAIN Takengon
Abstract views: 360 , PDF downloads: 608

Abstract

Abstract:

Gender distinction have resulted in differences in the roles of men and women in society. In such a way, this gender distinction is inherent in the perspective of society, so that this distinction is considered permanent. This study aims to determine whether there is an element of gender bias in Islamic high school education textbooks. This study used a qualitative approach and was analyzed using descriptive methods. As for what will be analyzed in this study is the thoughts of Muslims about gender differences, especially those contained in Islamic religious education textbooks at high schools. The technique used to analyze documents is Ethnographic Content Analysis or a study of qualitative media content, which is an integrative and more conceptual analysis method to find, identify, process and analyze documents to understand their meaning, significance and relevance. The results show which is in Islamic religious education text books for Senior High School found that there are two central problems that contain elements of gender bias, namely the first issue of fiqh which includes an explanation of; requirements for Hajj and Umrah travel for women, limits on male and female genitalia, grave pilgrimages, munakahat (marriage guardians, marriage witnesses, husband and wife obligations, and about leaders in the family). The second is a matter of morals that governs the manners of dress and decoration for men and women.

Keywords: Gender, Islamic Religious Textbooks

Abstrak:

Adanya perbedaaan antara laki-lai dan perempuan secara fisik telah membuat sudut pandang yang berbeda di tengah masyarakat, sehingga perbedaan ini dianggap sesuatu yang permanen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan gender yang ada pada Buku Pendidikan Agama Islam untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui pendekatan teori equilibrium yang tidak mempertentangkan perbedaan kaum laki-laki dan perempuan karena kaum laki-laki dan perempuan adalah mitra dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dianalisis dengan metode deskriptif. Adapun yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah pemikiran umat Islam tentang perbedaan gender, terutama yang tertuang dalam buku pelajaran pendidikan agama Islam Sekolah Menengah Atas. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan Ethnographyc Content Analysis, yang berarti menganalisis metode integrative yang lebih konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami makna, signifikansi dan relevansinya. Hasil penelitian terhadap buku-buku teks pendidikan agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas ditemukan ada dua persoalan sentral yang mengandung unsur bias gender, yaitu pertama persoalan fiqih yang mencakup penjelasan tentang; syarat perjalanan haji dan umrah bagi perempuan, batas aurat laki-laki dan perempuan, ziarah kubur, munakahat (wali nikah, saksi nikah, kewajiban suami istri, dan tentang pemimpin dalam keluarga). Kedua adalah persoalan akhlak yang mengatur tentang tata krama berpakaian dan berhias perempuan dan laki-laki

Kata Kunci: Bias Gender, Buku Pelajaran Agama Islam

References

DAFTAR RUJUKAN

Alan Sigit Fibrianto. 2016. Kesetaraan Gender dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa

Universeitas Sebelas Maret Surakarta. Analisa Sosiologi, vol. 1, no. 5.

Al-Ansari, Jamaluddin Muhammad b. Al-Mukarram. Lisan al-Arab Juz VI. Mesir: alMuassasah al-Misiroyah, tt.

Al-Zamakhsyari, Abu al-Qasim Muhammad Ibn ‘Umar. 1977 Al Kashshāf an Haqaiq alTanzilwa ‘Uyun al-Aqwil fi wujuh al-Ta’wil, jilid I. Beirut: Dar al-Fikr.

Anwar, Junaidi. 2005. Agama Islam Lentera Kehidupan, untuk Kelas 1 SMA. Jakarta:

Yudhistira.

Kanwil Dep. Agama SU. 2004. Pendidikan Agama Islam 3 Untuk SMA Kelas III Semester

dan 2. Medan: Cipta Prima Budaya.

Muhammad Aqibun Najih. 2019. “Gender dan Kemajuan Teknologi Pemberdayaan

Perempuan Pendidikan dan Keluarga” HARKAT: Media Komunikasi Islam

Tentang Gender dan Anak, vol. 2, no. 12.

Nan Rahminawati. 2001. Isu Kesetraan Laki-laki dan Perempuan (Bias Gender).

Mimbar no. 03.

Natsir, Lies Marcoes. Gender dan Pembangunan. 2001. Jakarta: Kantor Meneg

Pemberdayaan Perempuan RI dan Women Support Project II/CIDA.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ratnawati. Et.al. Kesetaraan Gender tentang Pendidikan Laki-laki dan Perempuan.

HARKAT: Media Komunikasi Islam Tentang Gender dan Anak, vol. 1, no. 15.

Rudi, Aldianto. 2015. “Kesetaraan Gender Masyarakan Etnis Jawa” Equibrium, Vol III

No.1, 2015, 87.

Sabiq, Sayyid. 1982. Fikih Sunnah jilid 5, terjemahan Mahyuddin Syaf. Bandung: Al

Ma’arif.

Sukri, Sri Suhandjati. 2002. Pemahaman Islam dan Tantangan Keadilan Gender. Yogyakarta:

Gama Media.

Syamsuri. 2004. Pendidikan Agama Islam SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Tp. Shahih Muslim, Juz awal. Bandung: al Ma’arif, tt.

PlumX Metrics

Published
2021-06-30
Section
Articles