INDEKS DIMENSI MAKRO BAZNAS KOTA MATARAM BERDASARKAN INDEKS ZAKAT NASIONAL

  • Ahmad Sidi Pratomo Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Shulhan Zainul Afkar Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Abstract views: 750 , PDF downloads: 607
Keywords: Kinerja BAZNAS, Dimensi Makro, Indeks Zakat Nasional

Abstract

Kemiskinan menjadi permasalahan umum di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Bagi umat islam, zakat merupakan instrumen pengentas kemiskinan. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar, perlu peran penting antara pemerintah dan lembaga zakat untuk melakukan penghimpunan lebih masif. Beberapa daerah sudah memiliki Peraturan Daerah tentang pengelolaan zakat, salah satunya di BAZNAS Kota Mataram. PUSKASBAZNAS mengeluarkan indeks untuk mengukur kinerja perzakatan secara nasional maupun regional. Dimensi Makro pada Indeks Zakat Nasional digunakan untuk mengukur kinerja perzakatan dalam peran pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan lembaga zakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods dengan melakukan wawancara terhadap pimpinan BAZNAS Kota Mataram, kemudianmenentukan nilai indeks Dimensi Makro dengan menggunakan Multistage Weigh Index. Berdasarkan data wawancara yang didapat, BAZNAS Kota Mataram memiliki Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah, shingga indikator regulasi mendapatkan nilai indeks 1 yang berarti sangat baik. BAZNAS Kota Mataram juga mendapatkan dukungan APBD sebesar Rp 600 juta untuk biaya operasional, sehingga mendapatkan nilai indeks 0,5 yang berarti kinerjanya adalah baik, dan terakhir pada indikator database mendapat nilai indeks 0,33 yang berarti kinerja indikator ini adalah baik. Kinerja BAZNAS Kota Mataram berdasarkan Indeks Dimensi Makro pada Indeks Zakat Nasional adalah cukup baik dengan nilai indeks 5,99. [Poverty becomes a common problem in developing countries, including in Indonesia. For Muslims, zakat is a poverty alleviation instrument. Indonesia as one of the countries with the largest Muslim population needs an important role between the government and the zakat institution to conduct a more massive gathering. One of them already has a Regional Regulation on the management of zakat to optimize the collection of zakat, one of them is BAZNAS in Mataram City. PUSKAS BAZNAS issued an index to measure the performance of national and regional zakat. The Macro Dimension of the National Zakat Index is used to measure the performance of zakat in terms of the role of the government and society to develop zakat institutions. This study uses qualitative interviews with the leaders of BAZNAS in Mataram city, then Macro Dimension index value is determined using the Multistage Weigh Index. Based on the interview data obtained that BAZNAS in Mataram has Regional Regulations concerning Management of Zakat, Infaq and Alms, so that the regulatory indicators get an index value of 1 which means very good. BAZNAS of Mataram city received APBD support of Rp. 600 million for operational costs, so this indicator gets an index value of 0.5 which means its performance is good, and finally the database indicator gets an index value of 0.33 which means the performance this is good. The performance of BAZNAS in Mataram City based on the Macro Dimension Index on National Zakat Index is quite good with an index value of 5.99.]

 

References

Badan Pusat Statistik Kota Mataram. “PDRB atas Dasar Harga Berlaku 2010-2016.” Mataram, 2017. https://mataramkota.bps.go.id/dynamictable/2017/07/05/298/pdrb-kota-mataram-atas-dasar-harga-konstan-2010-menurut-lapangan-usaha-2010-2016.html.

BAZNAS Center of Strategic Studies. “Outlook Zakat Indonesia 2019.” Jakarta, 2019.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram. “Kota Mataram dalam Data 2018.” Mataram, 2018.

Farchatunnisa, Hidayaneu. “Analisis Kinerja Baznas Kota Bandung Dengan Pendekatan Indeks Zakat Nasional.” IPB Bandung, 2017.

Hilmiyah, Ulfah Laelatul. “Analisis Kinerja Perzakatan BAZNAS Kabupaten Bogor.” IPB Bogor, 2017.

Khoirunnisa, Ayu Amalia. “Analisis Kinerja Baznas Kabupaten Cilacap Dengan Pendekatan Indeks Zakat Nasional.” IPB Bogor, n.d.

Menteri Agama Republik Indonesia. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif (2014).

Moeheriono. Indikator Kinerja Utama (IKU): Perencanaan, Aplikasi, dan Pengembangan. Jakarta: Rajawali Press, 2012.

Nasrullah. “Regulasi Zakat dan Penerapan Zakat Produktif Sebagai Penunjang Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Pada Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara.” Inferensi: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 9(1) (2015).

Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional. “Indeks Zakat Nasional.” Jakarta, 2016. http://puskasbaznas.com/indonesia-zakat-index/national-zakat-index/nzi/download/70-nzi.

Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat. Diterjemahkan oleh Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin. 2 ed. Jakarta: Intermasa, 1973.

Uno, Hamzah B, dan Nina Lamatenggo. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Widiawati, Nunung Nurhayati, dan Ifa Hanifa Senjiati. “Kinerja Pengelolaan Zakat Menggunakan Indeks Zakat Nasional (IZN) di Baznas Provinsi Jawa Barat.” Prosiding Hukum Ekonomi Syariah 4(1) (2018): 308–14.

PlumX Metrics

Published
2020-06-26
Section
Articles