EFFECT OF GLOBALIZATION ON KOREAN CULTURE WAVE VERSUS ISLAMIC CULTURE: A CASE STUDY

  • Rahmi Faradisya Ekapti Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Ponorogo
  • Lukman Hakim Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Ponorogo
Abstract views: 320 , PDF downloads: 327
Keywords: Globalization, Korean Culture, Islamic Generation

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana budaya Korea dapat berkembang begitu pesat di Indonesia, terutama di Kota Ponorogo dan kedua untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berdampak bagi mahasiswa Islam di Ponorogo setelah masuknya budaya korea ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan, kata-kata yang diucapkan, dan perilaku orang atau objek yang diamati. Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya diperoleh dari responden beberapa instansi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Ponorogo yang sesuai dengan kriteria dan fokus penelitian ini, baik data wawancara maupun dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya Korea berkembang secara masif melalui komoditas hiburan yang pada akhirnya iklan produk di Indonesia banyak menggunakan artis Korea. Terdapat dampak negatif yang ditimbulkan oleh Korean wave karena mengurangi aktivitas keagamaan mahasiswa muslim, seperti menunda sholat. Lagipula, mereka melihat film Korea dan mengidolakan tokoh Korea secara berlebihan. Dapat disimpulkan dalam kategori sedang, jika kita persentase sekitar 60% dari total responden yang menjawab alasan faktor yang mempengaruhi mereka untuk menjadi penggemar Budaya Korea. [This study aims to analyze how Korean culture can develop so rapidly in Indonesia, especially in Ponorogo City and secondly to analyze what factors impact Islamic students in Ponorogo after the entry of Korean culture. The research method used is qualitative. Qualitative method is research that produces descriptive data in the form of writing, spoken words, and the observed behavior of people or objects. The data used in this study were all obtained from respondents from several institutions at the Islamic Religious College in Ponorogo who fit the criteria and focus of this research, both interview data and documents. The results of this study indicate that Korean culture developed massively through entertainment commodities, which in the end product advertisements in Indonesia used Korean artists a lot. There was a negative impact caused by the Korean wave because it reduced the religious activities of Muslim students, such as postponing prayers. After all, they watch Korean movies and idolize Korean characters excessively. It can be concluded in the medium category, if we take a percentage of around 60% of the total respondents who answered the reasons for the factors that influenced them to become fans of Korean culture.]

References

Adnani, Kamila, Wening Udasmoro, and Ratna Noviani. “Resistensi Perempuan Terhadap Tradisi-Tradisi Di Pesantren Analisis Wacana Kritis Terhadap Novel Perempuan Berkalung Sorban.” Jurnal Kawistara 6, no. 2 (2016): 144–56.

Aminullah, Muhammad, and Yeni Lestari. “Westernisasi Dan Cara Melestarikan Identitas Nasional,” 2021.

Cahyono, Anang Sugeng. “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia.” Publiciana 9, no. 1 (2016): 140–57.

Clooney, George. “Moderenisasi Dan Westernisasi,” 2019.

Endraswara, Suwardi. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Pustaka Widyatama, 2006.

Hakim, Lukman, and Rahmi Faradisya Ekapti. “Penguatan Pendidikan Pancasila Sebagai Jatidiri, Refleksi, Dan Tantangan Dalam Membatasi Paham Radikalisme Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Islam Ponorogo.” Muslim Heritage 4, no. 2 (December 30, 2019). https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v4i2.1850.

Larasati, Dinda. “Globalization on Culture and Identity: Pengaruh Dan Eksistensi Hallyu (Korean-Wave) Versus Westernisasi Di Indonesia.” Jurnal Hubungan Internasional 11, no. 1 (2018): 109–20.

Lee, Yu Lim, Minji Jung, Robert Jeyakumar Nathan, and Jae-Eun Chung. “Cross-National Study on the Perception of the Korean Wave and Cultural Hybridity in Indonesia and Malaysia Using Discourse on Social Media.” Sustainability 12, no. 15 (2020): 6072.

Liliweri, Alo. Pengantar Studi Kebudayaan. Nusamedia, 2019.

Murdianto, Murdianto, and AAinun Zeva Zachari. “Indonesian Muslim Youth and The Korean Pop Wave (Case Study of Ponorogo Muslim Youth Students).” Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan 17, no. 1 (2022): 21–31.

Nasution, Robby Darwis. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya Lokal.” Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik 21, no. 1 (2017): 30–42.

Nisrina, Dzakkiyah, Incka Aprillia Widodo, Indah Bunga Larassari, and Fikri Rahmaji. “Dampak Konsumerisme Budaya Korea (Kpop) Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.” Jurnal Penelitian Humaniora 21, no. 1 (2020): 78–88.

Rendell, Luke, Robert Boyd, Daniel Cownden, Marquist Enquist, Kimmo Eriksson, Marc W. Feldman, Laurel Fogarty, Stefano Ghirlanda, Timothy Lillicrap, and Kevin N. Laland. “Why Copy Others? Insights from the Social Learning Strategies Tournament.” Science 328, no. 5975 (2010): 208–13.

Rifqi, Naflah, and Rohmatul Azizah Zaituni. “Fenomena Pergeseran Nilai–Nilai Religius Mahasiswa Pai Uin Malang Akibat Korean Wave (K-Pop Dan K-Drama).” Muta’allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 1 (2022): 18–41.

Simbar, Frulyndese Karunia. “Fenomena Konsumsi Budaya Korea Pada Anak Muda Di Kota Manado.” HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 2016.

Somantri, Gumilar Rusliwa. “Memahami Metode Kualitatif.” Hubs-Asia 10, no. 1 (2010).

Suharni, Suharni. “Westernisasi Sebagai Problema Pendidikan Era Modern.” Jurnal Al-Ijtimaiyyah 1, no. 1 (2015).

PlumX Metrics

Published
2022-12-26
Section
Articles