RAUSYANFIKR: GERAKAN INTELEKTUAL SYIAH DI YOGYAKARTA

  • da'ul i'bad UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstract views: 264 , PDF downloads: 134

Abstract

Rausyanfikr merupakan lembaga kajian yang bergerak pada ranah filsafat, terutama filsafat Islam. Berdirinya Rausyanfikr yang diinisiasi oleh Romy Fibri dan kawan-kawan pada tahun 1995, bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada para mahasiswa dari berbagai kampus. Penamaan Rausyanfikr sendiri diambil dari konsepnya Ali Syariati di mana bertujuan akan hal yang sama, yaitu seorang intelektual yang mendapatkan pencerahan. Mengambil fokus utama pada kajian filsafat dikarenakan menanggapi respon dari mahasiswa yang mengalami gejolak pemikiran, antara pemikiran Islam dan pemikiran Barat. Selain itu, Rausyanfikr juga memiliki perpustakaan dan cabang kajian, seperti Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Muthahhari dan JAKFI (Jaringan Aktivis Filsafat Islam). Bahkan kajian ini tidak terbatas pada golongan tertentu, karena setiap tahunnya para mahasiswa dan akademisi semakin tertarik dan berminat dalam kajian filsafat Islam. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dan metode kualitatif. Landasan teori yang dipakai pada penelitian ini adalah gerakan sosial, sosial intelektual, dan peranan. Bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh pemikiran Islam, khususnya dari para pemikir Iran kepada para akademisi maupun mahasiswa di Indonesia, terutama di Yogyakarta yang bertepatan di jalan Kaliurang.

Keywords: Rausyanfikr, Sosial Inteletual, Syiah, Gerakan Sosial, JAKFI

Abstract:

Rausyanfikr is a research institution that operates in the realm of philosophy, especially Islamic philosophy. The establishment of Rausyanfikr, which was initiated by Romy Fibri and friends in 1995, aims to provide enlightenment to students from various campuses. The name Rausyanfikr itself is taken from Ali Syariati's concept which aims at the same thing, namely an intellectual who attains enlightenment. Taking the main focus on philosophical studies is due to responding to responses from students who experience fluctuations in thought, between Islamic thought and Western thought. Apart from that, Rausyanfikr also has a library and study branches, such as the Muthahhari Student Islamic Boarding School (PPM) and JAKFI (Islamic Philosophy Activist Network). In fact, this study is not limited to certain groups, because every year students and academics are increasingly interested and interested in the study of Islamic philosophy. The types of research used are field studies and qualitative methods. The theoretical basis used in this research is social movements, social intellectuals, and roles. The aim is to see the extent of the influence of Islamic thought, especially from Iranian thinkers, on academics and students in Indonesia, especially in Yogyakarta which coincides with street Kaliurang.

 

Keywords: Rausyanfikr, Social Intellectual, Syiah, Social Movement, JAKFI

References

Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak, 2019.

Abidin, Ahmad Zainal, Imam Fuadi, Nur Kholis, and Thoriqul Aziz. “Between Conflict and Peace: The Government Policies and Sunni-Shia Relationship in Sampang and Yogyakarta.” Esensia 21, no. 2 (2020): 136–50.

Afandi, Agus. “Gerakan Sosial Intelektual Muslim Organik Dalam Transformasi Sosial.” Religio 1, no. 2 (2011): 96–119.

Ajuba, Taufik. “( Studi Gerakan Intelektual Keagamaan Di Yogyakarta ).” universitas islam negeri uin sunan kalijaga, 2009.

———. “Yayasan Rausyanfikr (Studi Gerakan Intelektual Keagamaan Di Yogyakarta).” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

Humaedi, M Ali. “Strategi Budaya Taqiyah: Dilema Penyembunyian Identitas Dalam Perkembangan Syiah.” Harmoni 11, no. 3 (2012): 8–23.

IJABI. “Sejarah Berdirinya IJABI.” www.ijabi.or.id, 2014.

Kartodirjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.

Noor’aini, Siti. “Kelompok Minoritas Dan Konflik Sosial: Studi Tentang Strategi Perlawanan Rausyanfikr Dalam Menghadapi Ancaman Kekerasan Di Yogyakarta.” Universitas Gajah Mada, 2017.

Nur, Ichwan Moch. Model Tripartite Teori Gerakan Sosial : Mobilisasi Sumberdaya, Kesempatan Politik Dan Framing, 2010.

Pamungkas, Cahyo. Mereka Yang Terusir: Studi Tentang Ketahanan Sosial Pengungsi Ahmadiyah Dan Syiah Di Indonesia. Jakarta: YOI, 2017.

Pierewan, Adi Cilik. “Syi’ah Dan Perubahan Sosial.” Dimensia 1, no. 1 (2007): 1–16.

Reza, Muhammad. Nasionalisme Syiah Di Indonesia (Sebuah Kajian Komprehensif). Yogyakarta: Deepublish, 2021.

Saputa Riza, Melly Irza, Aini Siti Noor, Muzakka Ahmad Khotim. “DOI : Https://Doi.Org/10.25217/Jf.V5i1.821.” Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya 5, no. 1 (2020): 98–110.

Situmorang, Abdul Wahid. Gerakan Sosial : Studi Kasus Beberapa Perlawanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Taufik, Muhammad. “KELUAR DARI TEKANAN: KONSTRUKSI GERAKAN SYI’AH DI YOGYAKARTA (Studi Terhadap Lembaga Rausyan Fikr).” Rausyan Fikr 15, no. 2 (2019): 405–40.

Yumitro, Gonda. “PENGARUH PEMIKIRAN DAN GERAKAN POLITIK SYIAH IRAN DI INDONESIA.” Dauliyah 2, no. 2 (2017): 237–58.

PlumX Metrics

Published
2024-06-26