Islamic Socio-Religious Reflections on Early Marriage, Family Resilience, and Stunting in Sirampog, Brebes

Authors

  • Ratna Widyaningrum Universitas Wahid Hasyim Semarang, Indonesia
  • Sari Hernawati Universitas Wahid Hasyim Semarang, Indonesia
  • Khoirun Nofik Universitas Wahid Hasyim Semarang, Indonesia
  • Ma'ruf Syifaudin Universitas Wahid Hasyim Semarang, Indonesia
  • Dinda Helmi Kayana Juwita Universitas Wahid Hasyim Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v10i2.11874

Keywords:

Early Marriage, Family Resilience, Stunting, Islam

Abstract

Early marriage and child stunting remain persistent issues in Sirampog District, Brebes, a highland horticultural area characterized by long farming hours and limited service access in its upper hamlets. Although national and local initiatives including Presidential Regulation No. 72/2021, Jo Kawin Bocah, KUA premarital guidance, and posyandu services are available, policy messages often remain at the level of general moral advice and are not sufficiently translated into practical 1,000-day nutrition behaviors. This study aims to: (1) identify the social and religious determinants of early marriage; (2) assess how family resilience spiritual, economic, relational, and parenting dimensions—shapes child nutritional status; and (3) estimate the relationship between early marriage and stunting after accounting for parenting practices, parental education, economic conditions, and access to health services, while examining the roles of Islamic institutions (mosques, Qur’an learning centers/TPQ, majelis taklim, and Muslimat NU). Using a qualitative instrumental case-study design, data were collected through in-depth interviews, FGDs, observations of health and religious activities, and document analysis, and examined using Reflexive Thematic Analysis with a Framework Matrix. Findings show that early marriage is driven by religious norms framed as “protection from zina,” social pressure to formalize relationships, gaps in religious literacy, and strategies involving unregistered marriagedispensation registration. Child nutrition is more strongly shaped by family resilience spiritual motivation, food planning, supportive marital relations, and age-appropriate feeding practices. The direct link between early marriage and stunting weakens after key household factors are controlled. Islamic institutions are effective when religious messages are paired with actionable nutrition guidance. These results reinforce the relevance of if al-nasl and if al-nafs in stunting prevention.

 

Abstrak

Pernikahan dini dan stunting masih menjadi persoalan utama di Kecamatan Sirampog, Brebes, wilayah pegunungan dengan pekerjaan tani yang panjang dan akses layanan terbatas, terutama di dusun lereng. Meskipun telah tersedia Perpres 72/2021, program Jo Kawin Bocah, bimbingan perkawinan KUA, serta layanan posyandu, pesan kebijakan tentang pendewasaan usia kawin belum cukup terhubung dengan praktik gizi 1.000 HPK. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi determinan sosial-keagamaan pernikahan dini; (2) menilai pengaruh ketahanan keluarga (spiritual, ekonomi, relasional, dan pengasuhan) terhadap status gizi anak; dan (3) menganalisis keterkaitan pernikahan dini dan stunting setelah mempertimbangkan pengasuhan, pendidikan orang tua, ekonomi, dan akses kesehatan, serta menilai peran institusi Islam (masjid, TPQ, majelis taklim, Muslimat NU) dalam pencegahan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam, FGD, observasi layanan, dan studi dokumen, dianalisis melalui Reflexive Thematic Analysis dan matriks Framework. Hasil menunjukkan bahwa pernikahan dini dipengaruhi oleh norma religius sebagai “pagar zina”, tekanan sosial, rendahnya literasi keagamaan, dan pola nikah siri–dispensasi–pencatatan. Status gizi anak lebih ditentukan oleh ketahanan keluarga melalui motivasi spiritual, pengaturan makanan anak, relasi suami-istri yang suportif, dan keterampilan pemberian MP-ASI. Hubungan langsung pernikahan dini dengan stunting melemah setelah faktor pengasuhan, pendidikan, ekonomi, dan akses layanan dikendalikan. Institusi Islam terbukti efektif ketika pesan keagamaan dipadukan dengan panduan gizi yang aplikatif. Temuan ini menegaskan bahwa pencegahan pernikahan dini dan stunting merupakan amanah syariah dalam kerangka if al-nasl dan if al-nafs.).

References

Abu-Ras, Wahiba, and others, ‘Mosques and Public Health Promotion: A Scoping Review of Faith-Driven Health Interventions’, Health Education and Behavior, 51.5 (2024), pp. 677–90, doi:10.1177/10901981241252800

Badan Pusat Statistik kabupaten Brebes, ‘Kecamatan Sirampog Dalam Angka 2023’, n.d. <https://brebeskab.bps.go.id/id/publication/2023/09/26/6680ec3ef089ec30208de193/kecamatan-sirampog-dalam-angka-2023.html> [accessed 19 August 2025]

Dwinandita, Audrey, ‘Islamic Child Parenting Practices and Muslim Family Resilience in Southeast Asia: A Systematic Literature Review’, Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 10.2 (2024), pp. 83–105, doi:10.14421/al-athfal.2024.102-01

Fachrudin Ali, ‘Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen’, Humas BKPK, 2023 <https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/angka-stunting-tahun-2022-turun-menjadi-216-persen/> [accessed 19 August 2025]

Fitria, Maya, and others, ‘Education Role in Early Marriage Prevention: Evidence from Indonesia’s Rural Areas’, BMC Public Health, 24.1 (2024), doi:10.1186/s12889-024-20775-4

‘Hadist Muslim No. 2485 /Anjuran Untuk Nikah’, n.d. <https://www.hadits.id/hadits/muslim/2485> [accessed 19 August 2025]

Hidayah, Isnawati, and others, ‘The Role of Parental Child Marriage in Children’s Food Security and Nutritional Status: A Prospective Cohort Study in Indonesia’, Frontiers in Public Health, 12.2 (2024), doi:10.3389/fpubh.2024.1469483

‘Kepdirjen Nomor 172 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kepdirjen Nomor 189 Tahun 2021 Tentang Juklak Bimwin Catin’, n.d. <https://aprijateng.id/index.php/detail/kepdirjen-nomor-172-tahun-2022-tentang-perubahan-kepdirjen-nomor-189-tahun-2021-tentang-juklak-bimwin-catin> [accessed 19 August 2025]

Mulyaningsih, Tri, and others, ‘Beyond Personal Factors: Multilevel Determinants of Childhood Stunting in Indonesia’, PLoS ONE, 16.11 November (2021), pp. 1–19, doi:10.1371/journal.pone.0260265

Mutakdir, ‘Tanggung Jawab Pemimpin Dalam Perspektif Hadis Nabi SAW (Analisis Tahlili Terhadap Hadis Kullukum Rā‘in Wa Kullukum Mas’Ūlun كلكم راع وكلكم مسول )’ (unpublished, UIN Alauddin, 2019)

Mutiara Yuniar and puji Astuti and Supratiwi, ‘Implementasi Program “Jo Kawin Bocah” Sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Usia Anak Di Provinsi Jawa Tengah’, Journal of Politic and Government Studies, 14.1 (2024), pp. 464--479 <https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/48850>

‘Peran Ayah Dalam Pendidikan Akhlak Anak’, n.d. <https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/peran-ayah-dalam-pendidikan-akhlak-anak-xwLdJ> [accessed 19 August 2025]

‘Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin’, n.d. <https://peraturan.bpk.go.id/Details/206071/perma-no-5-tahun-2019> [accessed 19 August 2025]

‘Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting’, n.d. <https://peraturan.bpk.go.id/Details/174964/perpres-no-72-tahun-2021> [accessed 19 August 2025]

‘Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama Di Kabupaten Brebes (Persen), 2019’, Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes, n.d. <https://brebeskab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjE3IzI=/persentase-wanita-berumur-10-tahun-ke-atas-pernah-kawin-menurut-umur-perkawinan-pertama-di-kabupaten-brebes.html> [accessed 19 August 2025]

Rahayuwati, Laili, and others, ‘The Influence of Mother’s Employment, Family Income, and Expenditure on Stunting Among Children Under Five: A Cross-Sectional Study in Indonesia’, Journal of Multidisciplinary Healthcare, 16.August (2023), pp. 2271–78, doi:10.2147/JMDH.S417749

Rahmadiyah, Dwi Cahya, and others, ‘Family Resilience With Stunted Children Aged Below 5 Years: A Qualitative Study in Depok City, Indonesia’, Global Qualitative Nursing Research, 11 (2024), doi:10.1177/23333936231221753

Rokhmad, Abu, ‘Isbat Nikah Dan Pencatatan Perkawinan’, n.d. <https://kemenag.go.id/opini/isbat-nikah-dan-pencatatan-perkawinan-N4Myg> [accessed 19 August 2025]

Sartika, Ratu Ayu Dewi, and others, ‘Parental Support and Exclusive Breastfeeding at 3 Months in West Java, Indonesia: A Mixed-Methods Approach’, Clinical and Experimental Pediatrics, 67.7 (2024), pp. 358–67, doi:10.3345/cep.2023.01375

‘SSGI 2024: Prevalensi Stunting Nasional Turun Menjadi 19,8%’, Kemenkes, n.d. <https://kemkes.go.id/id/ssgi-2024-prevalensi-stunting-nasional-turun-menjadi-198> [accessed 19 August 2025]

‘Tingginya Kehamilan Remaja Tuntut PKBI Jateng Susun Program Kerja 2015-2018’, PKBI Jawa Tengah, n.d. <https://pkbijateng.or.id/tingginya-kehamilan-remaja-tuntut-pkbi-jateng-susun-program-kerja-2015-2018/>

Ulil Absor, and Kartika Ratriana, ‘Enhancing Stunting Reduction Through Collaborative Governance: Concepts and Implementation in Brebes Regency’, Jurnal Keluarga Berencana, 9.1 (2024), pp. 24–37, doi:10.37306/w6f8xj35

Unicef, ‘Child Marriage’, n.d. <https://data.unicef.org/topic/child-protection/child-marriage/> [accessed 19 August 2025]

Yani, Desy Indra, and others, ‘Family Household Characteristics and Stunting: An Update Scoping Review’, Nutrients, 15.1 (2023), pp. 1–17, doi:10.3390/nu15010233

Downloads

Published

2025-12-10