Problems of Determining the Beginning of the Hijri Calendar at the Al Falah Islamic Boarding School Kediri Perspectives on Falak and Phenomenology

An Astronomical and Phenomenological Analysis

Abstrak

Artikel ini membahas penentuan awal kalender Hijriah, khususnya Ramadan, Syawal, dan Dhu al-Hijjah, seperti yang dipraktikkan oleh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, yang sering mengalami perbedaan pendapat dengan pemerintah dan Nahdlatul Ulama. Penelitian ini bertujuan: pertama, untuk menganalisis metode yang digunakan oleh Pondok Pesantren Al-Falah dalam menentukan awal kalender Hijriyah, karena sering berbeda dengan Nahdlatul Ulama. Kedua, untuk menganalisis implementasi awal kalender Hijriyah dari perspektif ilmu falak dan fenomenologi. Artikel ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan melakukan wawancara dengan informan yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al-Falah menentukan awal kalender Hijriyah menggunakan berbagai metode perhitungan. Namun, referensi utamanya adalah hisab Sullam al-Nayyiroin, yang menggunakan kriteria ketinggian bulan sebesar 2 derajat. Implementasi metode yang digunakan oleh Al-Falah, ketika dilihat dari perspektif ilmu falak, masuk dalam kategori hisab taqribi (perhitungan yang mendekati kebenaran/perkiraan). Mengingat perkembangan signifikan dalam bidang astronomi, jenis perhitungan ini memiliki akurasi rendah. Dari sudut pandang fenomenologi, penentuan awal kalender Hijriyah, khususnya Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Falah, bertujuan untuk menjaga kelangsungan rantai transmisi (sanad) yang diajarkan oleh muassis yang sudah diwariskan turun temurun serta mempelajari dan mengamalkanya. Fenomena yang terjadi khususnya bagi para siswa dan alumni yang belajar dan melayani di Pondok Pesantren Al-Falah dan bagi masyarakat yang mempercayainya. Selain itu, beberapa orang juga mengikuti keputusan pemerintah karena kurang memahami latar belakang masalah ini