SANGKAN PARANING DUMADI: Eksplorasi Sufistik Konsep Mengenal Diri dalam Pustaka Islam Jawa Prespektik Kunci Swarga Miftahul Djanati
DOI:
https://doi.org/10.21154/dialogia.v17i1.1653Kata Kunci:
makrifat, mengenal diri, sangkan paraning dumadiAbstrak
Abstract: This article is an essential part of the development of the treasures that relates to the realm of the mystical life of Javanese, particularly those related to the ancient literature studied by the adherents of the mystical Islamic teachings of Kejawen. The manuscript of Kunci Swarga Miftahul Djanati provide an attempt to integrate the Sufism theory into the realm of the adherents in different perspective, namely by emphasizing esoteric aspects in the daily life of Javanese, especially the concept of relations of God with the universe .The emphasis of the manuscript is the aspects of the personal quality of human beings (Insan Kamil). In this context, the researcher is intended to scrutinize the practice of Sangkan Paraning Dumadi.The data were in the form of Sangkan Paraning Dumadi teachings in the manuscript of Kunci Swarga Mifthul Djanati written by Bratakesawa in 1952. The findings showed that the manuscripts of Swarga Miftahul Djanati encompasses several principles which related to views of Sufism. It can be ascertained by a number of terminologies that can be found in the text, such as the nature of life, Nur Muhammad, ma'rifah, self-knowledge, self-mutilation and worship. Furthermore, the uniqueness of the idea can be seen from the description process by reducing through simplification of the local language used. Then, it has strong influences of the Javananese’s exposure.
الملخص: هذا لبØØ« جزء مهم من استكشا٠تطور الكنوز الإسلامية للأرخبيل التي تتعلق بمجال الØياة الصوÙية للشعب الجاوي ØŒ وخاصة المتعلقة بالأدب القديم الذي يدرس من خلال ممارسة التعاليم الإسلامية الصوÙية لكيجوين. ÙÙŠ نص Kunci Swarga Miftahul DjanatiØŒ Ù…Øاولة من قبل المؤل٠لجذب نظرية التصو٠إلى عالم الممارسة العملية باستخدام اتجاه مختلÙØŒ أي من خلال التأكيد على الجوانب الباطنية ÙÙŠ سلوك الØياة اليومية للشعب الجاوي ØŒ وخاصة ÙÙŠ النظر إلى علاقات العبد مع الله والكون ØŒ بالطبع يتم التركيز على الجوانب المثالية للجودة الشخصية للبشر (إنسان كامل). ÙÙŠ هذا السياق ØŒ يص٠الباØØ« تعاليم sangkan paraningØŒ ثم ÙŠØللها ØŒ بØيث يمكن رؤيتها شاملا. البيانات المستخرجة هي بيانات sangkan paraning تعاليم dumadi ÙÙŠ نص Kunci Swarga Mifthul Djanati الذي كتبه Bratakesawa عام 1952. ÙŠØتوي النص الرئيسي Swarga Miftahul Djanati على العديد من الأشياء المهمة المتعلقة بوجهات النظر ÙÙŠ عالم الصوÙية. ÙŠØªØ¶Ø Ù‡Ø°Ø§ من خلال عدد من المصطلØات التي يمكن العثور عليها ÙÙŠ النص، مثل طبيعة الØياة، نور Ù…Øمد، المعرÙØ©ØŒ معرÙØ© الذات، تشويه الذات، العبادة ØŒ وما أشبه ذلك. وأما خصوصيته ÙÙŠ عملية الوصÙØŒ من قبل المؤل٠الذي تم تخÙيضها من خلال تبسيط اللغة المØلية المستخدمة. ÙÙŠ هذه الØالة ØŒ يظهر التعرض الأذواق الجاوية قوية جدًا.
Abstrak: Tulisan ini merupakan bagian penting dari eksplorasi pengembangan khazanah Islam Nusantara yang berhubungan dengan ranah kehidupan mistis masyarakat Jawa, khususnya yang berhubungan dengan pustaka kuno yang dikaji oleh pengamal ajaran mistik Islam kejawen. Dalam naskah Kunci Swarga Miftahul Djanati terdapat suatu upaya penulisnya untuk menarik teori tasawuf ke ranah pengamalan praktis dengan menggunakan cara pandang yang berbeda, yakni dengan lebih menekankan aspek esoterikal dalam perilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, khususnya dalam memandang hubungan hamba dengan Tuhan dan alam semesta. Tentu saja penekanan aspek kualitas personal manusia sempurna (insan kamil) dikedepankan. Dalam konteks ini peneliti mendeskripsikan ajaran sangkan paraning dumadi, kemudian dilakukan analisis, sehingga bisa dilihat secara keseluruhan ajaran tersebut. Adapun data yang digali adalah data ajaran sangkan paraning dumadi dalam naskah Kunci Swarga Mifthul Djanati yang ditulis oleh Bratakesawa pada tahun 1952. Naskah Kunci Swarga Miftahul Djanati mengandung beberapa hal penting terkait pandangan-pandangan dalam ranah tasawuf. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah terminologi yang dapat ditemukan dalam naskah tersebut, misalnya seperti sifat hayat, Nur Muhammad, ma’rifah, mengenal diri, mematikan diri, musyahadah, dan lain sebagainya. Sedangkan keunikannya adalah proses deskripsinya, yang oleh penulisnya, bisa jadi telah mengalami reduksi melalui simplifikasi lewat bahasa lokal yang digunakan. Dalam hal ini paparan itu menunjukkan cita-rasa Jawa yang begitu kuat.