Theo-Sexology in The Quran as A Strategy for Family Resilience of Migrant Workers in Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.21154/dialogia.v22i2.8780Abstrak
Kekerasan seksual sebagai kejahatan kemanusiaan dalam ketahanan keluarga buruh migran disebabkan oleh minimnya kemampuan kognitif dan etik orientasi seksual mendasar di di dalam agama. Penelitian berupaya memformulasikan nilai etik pendidikan seksual preventif di dalam studi Al Qur’an sebagia pedoman pendidikan seksual di dalam keluarga. Telaah literature yang dikaji secara deskriptif analitis melalui studi tafsir tematik struktural Toshihiko Isutzu di mana data di analisis menggunakan teori ketahanan keluarga. Hasilnya, pertama, konsep ketahanan keluarga dalam Al Qur’an berorientasi pada tiga tipe yaitu zurriyyatan muslimatan, zurriyatan thayyiba dan zurriyyat hafidza dengan karakteristik nilai pendidikan. Kedua, sekual preventif yang ditunjukkan di dalam term konseptual yang tidak kurang dari 6 seperti; al Harsu (Øرث), ar Rafas (الرÙØ«), al Nikah (نكاØ), al Zaujiyyah (الزوجية), al Bid’u (البضع), al Farju (الÙرج) dan seterusnya. Istilah konseptual tersebut berimplikasi pada parafigma seksologi yang sehat sebagai dasar nilai pendiddikan seksual pada anak usia dini hingga remaja dan dewasa. Ketiga, nilai pendidikan seksual sebagai strategi ketahanan keluarga memberikan tiga paradigma seksologi yaitu fisiologis, psikologis, sosial, humanism, ritual dan spiritual. Melalui paradigm tersebut diharapkan dapat menekan tindakan kekerasan maupun orientasi seksual menyimpang khususnya bagi keluarga buruh migran.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Ubaidillah Hasan
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Dialogia : Jurnal Studi Islam dan Sosial allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions, also the owner of the commercial rights to the article is the author.