Pemulihan Perekonomian Jawa Timur di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Sistem Pertanian Terpadu (SPT) Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember)

Abstract views: 3855 , 41-66 downloads: 4288
Keywords: Budikdamber, integrated farming system, pandemic.

Abstract

Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama masa pandemi covid-19 terjadi selama kuartal I dan kuartal II menyebabkan melemahnya laju perekonomian dan menurunnya pendapatan masyarakat, dikarenakan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid-19 berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penerapan protokol kesehatan, dan Learn/Work From Home (LFH/WFH), sehingga masyarakat harus tetap berada di rumah dan mengurangi aktifitas di luar jika tidak dibutuhkan.  Dampak yang terjadi mempengaruhi semua bidang perekonomian, salah satunya pada sektor/lapangan usaha pertanian. Perkembangan perekonomian propinsi Jawa Timur juga mengalami penurunan pada data terakhir sebesar 5,90 %.  Di antara sektor yang mengalami penurunan, sektor pertanian adalah sektor yang masih mengalami pertumbuhan positif, karena produktifitas sektor pertanian tidak begitu dipengaruhi oleh situasi pendemi, namun yang menjadi masalah adalah jumlah permintaan yang lebih menurun daripada sebelumnya.  Untuk memberikan solusi terhadap kebijakan pandemi, maka diperlukan Sistem Pertanian Terpadu (SPT) yang memanfaatkan lahan di sekitar rumah, sehingga masyarakat tidak perlu keluar rumah untuk bertani. Selain dapat mencukupi kebutuhan pangan keluarga, masyarakat dapat menjual hasil panennya, tidak hanya mencukupi kebutuhan nabati, tapi juga kebutuhan hewani.  Sistem yang diadopsi dari program dompet dhuafa yang disebut Budidaya Ikan dalam Ember (budikdamber) menjadi salah satu pilihan untuk memenuhi sistem pertanian terpadu, karena selain memanfaatkan seumberdaya yang ada, juga dapat memaksimalkan penggunaan media yang sama untuk dua sistem budidaya.  Namun, masih banyak yang harus dilaksanakan untuk menindaklanjuti pengembangan sistem ini yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan sosial, budaya, teknologi dan ekonomi masyarakat.

The decline in Indonesia's economic growth during the Covid-19 pandemi occurred during the first quarter and second quarter which caused a weakening of the economy and decreased people's income, due to government policies to prevent the spread of Covid-19 in the form of Large-Scale Social Restrictions (PSBB), implementation of health protocols, and Learn / Work From Home (LFH / WFH), so that people must stay at home and reduce outdoor activities when not needed. The impact that occurs affects all sectors of the economy, one of which is the agricultural sector/business field. The economic development of East Java province also experienced a decline in the latest data of 5.90%. Among the sectors that have experienced a decline, the agricultural sector is still experiencing positive growth, because the productivity of the agricultural sector is not significantly affected by the pandemi situation, but the problem is that the amount of demand is decreasing more than before. To provide solutions to pandemi policies, an Integrated Farrming System (IFS) are needed which utilizes the land around the house, so that people don't have to leave the house to the farm. In addition to being able to meet family food needs, people can sell their crops, not only for vegetable needs but also for animal needs. The system adopted from the dompet dhuafa program called Aquaculture in a Bucket (budikdamber) is an option to fulfill an integrated agricultural system because, in addition to utilizing existing resources, it can also maximize the use of the same media for two cultivation systems. However, much remains to be done to follow up on the development of this system in line with the demands of social, cultural, technological, and economic development in society.

Author Biography

Husna Ni’matul Ulya, (SINTA ID: 6721475), Department of Sharia Economics, IAIN Ponorogo, (https://orcid.org/0000-0001-9636-7277)

References

Andrews, Lorraine, et.al. (2012). Classic Grounded Theory to Analyze Secondary Data: Reality and Reflections. The Grounded Theory Review. Volume 11, Issue 1.

Asriani, PS, 2003. “Konsep Agribisnis dan Pembangunan Pertanian, Berkelanjutan di Indonesia”. Jurnal Agrisep. Volume 1.

Basrowi, Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Burhan Bungin, Metodolologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001)

Hanoatubun, Silpa, 2020. “Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia”. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling. Volume 2 Nomor 1.

Hidayati, F., Yonariza, Y., Nofialdi, N., & Yuzaria, D. (2020). Analisis Keuntungan dan Kendala Penerapan Konsep Sistem Pertanian Terpadu (SPT) di Indonesia. JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, 5(3), 74 - 83. doi:http://dx.doi.org/10.37149/jia.v5i3.11688

Johnston, Melissa P. (2014). Secondary Data Analysis: A Method that which a Time Has Come. Quantitative and Qualitative Methods in Library (QQML).

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Jakarta.

Nurcholis dan G Supangkat. Pengembangan Integrated Farming System Untuk Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Prosiding Seminar Nasional. 2011.

Pracaya, 2002. Bertanam Sayuran Organik. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Perwitasari, Dyah Ayu et.al., 2019. “Penerapan Sistem Akuaponik (Budidaya Ikan Dalam Ember) Untuk Pemenuhan Gizi Dalam Mencegah Stunting Di Desa Gending Kabupaten Probolinggo”. Jurnal Abdi Panca Marga, Vol.1, No. 1.

Rahmawaty et. al, 2013. “Sistem Pertanian Terpadu di Lahan Pekarangan Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan”. Jurnal Online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU. Volume 1. Nomor 1.

Rija Sudirja. 2008. Acara Penyuluhan Pertanian, KKNM UNPAD Desa Sawit Kec. Darang dan Kab.Purwakarta, 7 Agustus 2008.

Saputra, RUH, 2000. Pertanian Terpadu sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa Indonesia.

Saputri, Shrina Anis Dewi et.al., 2020. “Budidaya Ikan dalam Ember: Strategi Keluarga dalam Memperkuat Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19”. Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa. Volume 2 Nomor 1. Yogyakarta.

Shofihara, 2020. "PDB Pertanian Naik di Triwulan I, Kementan Prediksi Kenaikan Berlanjut Hingga 2021", https://money.kompas.com/read/2020/05/07/161340626/pdb-pertanian-naik-di- triwulan-i-kementan-prediksi-kenaikan-berlanjut-hingga. Diakses pada September 2020.

Sukirno, Sadono, 2013. Makroekonomi Teori Pengantar. Penerbit Rajawali. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

Susetya, Ipanna Enggar et.al., 2018. “Aplikasi Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) Untuk Keterbatasan Lahan Budidaya Di Kota Medan”. ABDIMAS Talenta (3) 2. Medan.

Sutanto, R, 2002. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.

Uvaneswaran & Keerthana, (2015). “Integrated Farming System (IFS): A new Entrance for Entrepreneurs”. Pezzottaite Journals, 4 (2).

Wallace Foundation. Workbook B: Conductiong Secondary Research. [Other information restricted]. Retrieved June, 2014 online from http://www.wallacefoundation.org/ dalam tatangmanguny.wordpress.com

Www.bi.go.id.

Www.suarasurabaya.net

Www.kompas.id

Www.bps.go.id

Www.kementan.go.id

Https://www.youtube.com/user/DhuafaDompet

PlumX Metrics

Published
2021-06-05
Section
Articles