Rekonstruksi Metodologi Hadits Kontemporer ( Telaah Atas Metode Takhrij Kontekstual )
Abstract
Mayoritas umat Islam telah sepakat bahwa hadits merupakan sumber ajaran agama kedua setelah al-Qur’an. Kedudukan hadits sebagai mashadirul ahkam tidak akan pernah berubah, akan tetapi pemahaman hadits bisa berubah karena ajaran Islam yang termaktub di dalam al-hadits dituntut untuk sesuai dengan perkembangan zaman (mashalih likulli zaman wa makan ). Tulisan ini bermaksud menawarkan metode baru dalam memahami hadits dengan cara merekonstruksi metodologi hadits menggunakan metode takhrij kontekstual, yaitu sebuah metode yang dapat digunakan sebagai usaha untuk meretas kebekuan kajian hadits dengan memahami hadits secara aktual dan kontekstual. Hadits yang selama ini dipandang shahih dan termaktub dalam shahih Bukhari-Muslim dipandang perlu untuk dikaji ulang dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu; pendekatan historis, sosiologis, antropologis, bahasa, psikologi, kultural dan pendekatan ilmu pengetahuan. Diharapkan tulisan berikut mampu merekonstruksi metode baru dalam memahami hadits sesuai dengan kontek kehidupan saat ini. Dengan menggabungkan antara analisis sanad, analisis matan dan reinterpretasi pemahaman serta menggunakan beberapa pendekatan diatas, diharapkan hadits lebih dapat dimaknai sesuai dengan konteks kekinian, sehingga lebih dapat memberikan pemahaman yang tepat sesuai dengan kebutuhan umat.
Copyright (c) 2019 Kodifikasia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.