VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN KEPRAKTISAN UJIAN MELALUI OBSERVASI DAN BENTUK LISAN BAGI KELAS BESAR PADA PRODI PAI FAKULTAS TARBIYAH DAN BAHASA IAIN SURAKARTA
Abstract views: 748
,
PDF downloads: 6932
Keywords:
Validitas soal, subyektifitas dosen, kelas paralel, ujian lisan
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap pelaksana an ujian mandiri (non-terjadual)dosen pengampu matakuliah paralel (kelas besar/ lebih dari 30 mahasiswa dalam satu kelas) pada Prodi PAI semester genap tahun 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi kan
validitas, reliabilitas dan kepraktisan soal dan penyelenggaraannya. Data diperoleh dari angket dan observasi terhadap mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) Tingkat validitas soal ujian lisan dilihat dari butir-butir pertanyaan nya cukup meng ukur kompetensi mata kuliah yang
direncanakan, namun sering kali di dapati soal yang sama pada beberapa mahasiswa untuk kelas paralel. Demikian pula dalam pelaksanaan ujian kecenderung an soal berkembang sesuai situasi dan kondisi Dosen pada waktu itu yang mengakibatkan mahasiswa kesulitan untuk men jawab pertanyaan yang diberikan karena lebih sulit dari materi yang telah diajarkan atau tidak konsisten terhadap kompetensi yang dituju. Tes lisan
dengan cara tidak terjadwal serempak dan mandiri sangat baik untuk menanyakan perbedaan-perbedaan pendapat (judgment) perorangan terhadap kasus tertentu. Tetapi tes lisan tidak efektif untuk menanyakan kompetensi referensial dan normatif sebagaimana dalam buku sumber. b) Reliabilitassoal yang diujikan rendah hal ini dipengaruhi oleh tingkat subyektifitas dosen sangat tinggi karena kondisi psikologisnya dan respon mahasiswa terhadap soal yang di ujikan. c) Tingkat kepraktisan soal ujian lisan juga rendah, karena soal rawan bocor danuntuk menjawabnya memerlu kan waktu yang lebih longgar dari jadwal akademik yang telah ditentukan.
validitas, reliabilitas dan kepraktisan soal dan penyelenggaraannya. Data diperoleh dari angket dan observasi terhadap mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) Tingkat validitas soal ujian lisan dilihat dari butir-butir pertanyaan nya cukup meng ukur kompetensi mata kuliah yang
direncanakan, namun sering kali di dapati soal yang sama pada beberapa mahasiswa untuk kelas paralel. Demikian pula dalam pelaksanaan ujian kecenderung an soal berkembang sesuai situasi dan kondisi Dosen pada waktu itu yang mengakibatkan mahasiswa kesulitan untuk men jawab pertanyaan yang diberikan karena lebih sulit dari materi yang telah diajarkan atau tidak konsisten terhadap kompetensi yang dituju. Tes lisan
dengan cara tidak terjadwal serempak dan mandiri sangat baik untuk menanyakan perbedaan-perbedaan pendapat (judgment) perorangan terhadap kasus tertentu. Tetapi tes lisan tidak efektif untuk menanyakan kompetensi referensial dan normatif sebagaimana dalam buku sumber. b) Reliabilitassoal yang diujikan rendah hal ini dipengaruhi oleh tingkat subyektifitas dosen sangat tinggi karena kondisi psikologisnya dan respon mahasiswa terhadap soal yang di ujikan. c) Tingkat kepraktisan soal ujian lisan juga rendah, karena soal rawan bocor danuntuk menjawabnya memerlu kan waktu yang lebih longgar dari jadwal akademik yang telah ditentukan.
Published
2012-12-01
Issue
Section
Articles
Copyright (c) 2012 Kodifikasia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.