GAYA SELEBGRAM BERHIJAB: PENERIMAAN ATRIBUT KEBERAGAMAN PADA INTERAKSI MEDIA SOSIAL
Abstract
Komunikasi era digital lebih mampu mempengaruhi secara psikologis dengan adanya kecanggihan teknologi dan memudahkan menggiring opini secara mengglobal. Kekuatan warganet dalam memberikan reaksi berbentuk kalimat, emoticon dan fitur-fitur komunikasi digital semakin memperkuat kreatifitas berkomunikasi pada media digital. Setiap orang bisa menjadi pesohor dadakan dengan tayangan yang menjadi viral di masyarakat melalui media sosial. Munculnya selebgram berhijab yang berasal dari media sosial Instagram dengan unggaha konten yang menarik, mampu mengumpulkan pengikut yang berasal dari berbagai agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka untuk menganalisa secara deskriptif dan lebih fokus penelitian para selebgram berhijab di sosial media Instagram. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa kemajuan komunikasi digital dengan minimnya literasi akan rentan timbulnya noise dan hoax. Munculnya para pesohor dadakan melalui media sosial Instagram,yang dikenal sebagai selebgram dengan gaya berhijab dan segala aktivitas yang diunggah di akun Instagram nya mampu mempengaruhi para pengikutnya dan berdampak pada peningkatan penghasilan dengan melalui endorse produk di akun media sosialnya. Social framing sengaja dibentuk untuk selalu dapat mempengaruhi para pengikutnya dan menambah pengikut barusehingga pamor seorang selebgram tidak pudar. Kemudian kebebasan gaya hijab yang dilakukan para selebgram membentuk pengakuan dan penerimaan secara komunikasi di media sosial tanpa melihat atribut keberagamaan.
Copyright (c) 2024 Kodifikasia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.