Konsep Pendidikan Pembiasaan Perspektif Ibnu Miskawaih

Main Article Content

Eka Putra Romadona

Abstract

Abstract

Currently, discussions related to moral education are being discussed very hotly. As a scholar as well as a Muslim philosopher who was quite famous in his time, Ibnu Miskawaih had his own concept regarding how to cultivate good morals in students. As it is known that he is a scholar as well as a Muslim philosopher who pays more attention to the field of sahsiah. This research is intended so that we can understand the concept of the best moral education in the perspective of Ibnu Miskawaih in instilling good morals in students as objects of education. This literature research focuses on the formation of the Muslim personality based on the perspective of Ibnu Miskawaih. The author tries to dig deeper into the literature related to the moral philosophy that was initiated by Ibnu Miskawaih, which is then compared and a conclusion is drawn. In this study, it was found that the core of all moral inculcation activities in students is habituation. Because human nature can develop according to the environment and time in life. However, it cannot be denied that genetics also has its own role in shaping one's character. Therefore, it is appropriate that Ibnu Miskawaih is called the father of Islamic ethics with a progressive view. He does not deny the existence of genetics in his moral concept, on the contrary he also does not consider that genetics is absolute. He believes that a person's character can be formed with the help of aspects outside the individual.

Abstrak

Dewasa ini diskusi terkait pendidikan akhlak sedang sangat hangat dibicarakan. Selaku cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat muslim yang cukup terkenal pada masanya, Ibnu Miskawaih memiliki konsep tersendiri terkait cara memupuk akhlak baik dalam diri peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa beliau adalah seorang cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat muslim yang memberikan perhatian lebih pada bidang sahsiah. Penelitian ini ditujuankan agar kita dapat memahami konsep terbaik perspektif Ibnu Miskawaih untuk menanamkan akhlak baik pada diri siswa selaku objek pendidikan. Penelitian yang bersifat kepustakaan ini memfokuskan kepada pembentukan peribadi muslim berdasarkan persepektif Ibnu Miskawaih. Penulis berusaha menggali lebih dalam literatur-literatur yang berkaitan dengan filsafat akhlak yang dicetuskan oleh Ibnu Miskawaih, yang kemudian dilakukan komparasi dan dibina sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini, ditemukan inti dari seluruh aktivitas penanaman akhlak pada peserta didik adalah pembiasaan. Karena sejatinya watak manusia itu dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan waktu dalam kehidupannya. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa genetika juga membawa peran tersendiri dalam pembentukan watak seseorang. Oleh itu, pantaslah jika Ibnu Miskawaih disebut sebagai Bapak Etika Islam yang berpandangan progresif. Beliau tidak menafikan adanya genetika dalam konsep akhlak beliau, sebaliknya beliau juga tidak menganggap bahwa genetika itu bersifat mutlak. Beliau percaya bahwa karakter seseorang dapat dibentuk dengan bantuan aspek-aspek di luar diri individu tersebut.

Article Details

Section
Artikel