Seni Pegelaran Wayang dalam Perspektif Fikih dan Spiritualitas Seni Islam Seyyed Hossein Nasr

Main Article Content

Muhammad Riduwan Masykur
Achmad Khudori Soleh

Abstract

Abstract

The function of wayang in the context of ancient times was a means of worship and an intermediary in worshiping God. Whereas in Islam, it is not permissible to worship God by means of means or media, so this becomes a shirk to Allah, over time wayang changes its function, which is contrary to the past, and becomes more adaptive to the times. The purpose of writing this article is to discuss the art of wayang from the perspective of Islamic law or fiqh and in the study of the spirituality of Islamic art Seyyed Hossein Nasr. The writing of this article uses the library research method and literature sources that are in line with the discussion. This research resulted in findings that 1) wayang is an indigenous culture of the archipelago, which at first glance contradicts the views of Islamic jurisprudence and art by Seyyed Hossein Nasr 2) Wayang is an archipelago culture that has a great influence, in the perspective of fiqh, wayang performances are a form of Islamic art based on culture because of their use value today as art without associating partners with Allah., 3) From the perspective of Islamic art Seyyed Hossein Nasr Wayang is classified as a traditional Islamic art as its function is used in educational media through stories that are interesting and seem unique, the existence of wayang that can bring people to their goals Islamic art makes wayang used by walisongo as an effective preaching medium.

 

Abstrak

Fungsi wayang dalam konteks zaman dahulu menjadi sarana ibadah dan perantara dalam menyembah Tuhan. Sedangkan dalam islam tidak diperkenankan menyembah Tuhan dengan menggunakan sarana atau media, sehingga hal tersebut menjadi syirik kepada Allah, seiring berjalannya waktu Wayang beralih fungsi yang bertolak belakang dengan zaman dahulu, dan menjadi lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas seni rupa wayang dalam kacamata hukum islam atau fiqih dan dalam kajian spiritualitas seni islam Seyyed Hossein Nasr. Penulisan artikel ini menggunakan metode library research dan sumber literatur yang selaras dengan pembahasan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa 1) wayang merupakan budaya asli Nusantara yang sekilas bertentengan dengan pandangan fiqih dan seni islam Seyyed Hossein Nasr 2) Wayang merupakan budaya Nusantara yang memiliki pengaruh yang besar, dalam perspektif fiqih, pagelaran Wayang merupakan salah satu bentuk seni islam berlandaskan budaya karena nilai kegunaannya pada zaman sekarang sebagai seni tanpa unsur menyekutukan Allah, 3) Dari perspektif seni islam Seyyed Hossein Nasr Wayang diklasifikasikan sebagai seni tradisional islam sebagaimana fungsinya yang digunakan dalam media pendidikan melalui cerita yang menarik dan terkesan unik, eksistensi wayang yang dapat membawa manusia kepada tujuan seni islam menjadikan wayang digunakan walisongo sebagai media berdakwah yang efektif.

Article Details

Section
Artikel
Author Biographies

Muhammad Riduwan Masykur, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Nama panggilan Riduwan,  alumni S1 UIN Malang jurusan PAI, sekarang menempuh program pascasarjana jurusan Magister PAI di Pascasarjana UIN Malang 

Achmad Khudori Soleh, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

dosen pascasarjana jurusan Magister PAI di Pascasarjana UIN Malang

References

Abdillah, Hamdi. “Nilai Pendidikan Islam Dalam Kesenian Wayang.” Hamdi Abdillah STAI Nur El Ghazy Bekasi (2022).
Anggoro, Bayu. “‘Wayang Dan Seni Pertunjukan’ Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang Di Tanah Jawa Sebagai Seni Pertunjukan Dan Dakwah.” JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) 2, no. 2 (December 12, 2018): 122. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/view/1679.
Annur, Barsihannor. “Sayyed Hossein Nasr (Sufisme Masyarakat Modern).” Jurnal Al Hikmah XV, no. 2 (2014): 127–134.
Cahyana, Agus, Reiza D Dienaputra, Setiawan Sabana, and Awaludin Nugraha. “Seni Lukis Modern Bernafaskan Islam Di Bandung 1970-2000an.” Panggung 30, no. 1 (2020): 124–142.
Chanifudin, Chanifudin, and Luqman Bin Haji Abdullah. “MODERNISASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF AS’AD SYAMSUL ARIFIN.” Muslim Heritage 7, no. 2 (December 26, 2022): 271–303. https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage/article/view/3952.
Fahmi, Izzuddin Rijal. “Ajaran Kepemimpinan Jawa Dalam Serat Nitisruti Dan Relevansinya Dengan Pendidikan.” Muslim Heritage 6, no. 1 (June 29, 2021). https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage/article/view/2810.
Fizriyani, Wilda. “Tindak Tutur Ujaran Ustaz Basalamah Mengenai Pengharaman Wayang.” Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 5, no. 3 (2022): 675–682.
Hanafi, Lukmanul Hakim, and Raja Raziff Raja Shaharuddin. “Hiburan : Muzik , Nyanyian , Nasyid Menurut Perspektif Fiqh Dan Fatwa.” مجلة إدارة و بحوث الفتاوى 3 (2013): 83–108.
Hilmi, Ahmad. Tashwir : Seni Rupa Dalam Pandangan Islam. Edited by Fatih. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing, 2018.
Jb., Masroer Ch. “Spiritualitas Islam Dalam Budaya Wayang Kulit Masyarakat Jawa Dan Sunda.” Jurnal Sosiologi Agama 9, no. 1 (2017).
Kadir, nor adina abdul, nang naemah nik Dahalan, and Norsaeidah Jamaludin. “Seni Dalam Islam: Kajian Khusus Terhadap Seni Ukir.” Islamic Thought and Understanding Volume 1, no. January (2018): 1–15.
Khairusani, Mizan. “Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bernilai Estetika.” TA’DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 2 (2020): 43.
Kusuma, Alan Budi. KONSEP KEINDAHAN DALAM SENI ISLAM MENURUT SAYYED HOSSEIN NASR. Skripsi Program Studi Aqidah Dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, 2020.
Mahfud, Muhammad Hasmal, and Deny Yudo Wahyudi. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Wayang Topeng Malangan Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah.” Historiography 3, no. April (2023): 225–233.
Martono. “Mengenal Estetika Rupa Dalam Pandangan Islam” 7, no. 5 (2009).
Masykur, Anis Lutfi. “Manusia Menururt Seyyed Hossein Nasr.” Skripsi (2017): 1–77.
MS, Amiruddin. “PENDIDIKAN SENI DALAM ISLAM.” ITTIHAD 2 (2018): 218–224.
Mukaddas, Andi Baetal. “Unsur-Unsur Seni Rupa Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa.” Balo Lipa: Jurnal Pendidikan Seni Rupa (2021): 1–9.
Munawwarah, Sitti, and Edhy Rustan. “Pengembangan Media Pembelajaran Wayang Figur Kedaerahan” 9, no. 1 (2022): 79–92.
Najichah, Iffa Yuliani Ainun. “PEMAHAMAN HADIS TENTANG GAMBAR (ANALISIS MAKNA صورة DALAM HADIS).” UIN Walisongo Semarang, 2016. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5863/1/124211050.pdf.
Nanang Rizali. “Kedudukan Seni Dalam Islam.” Jurnal Kajian Seni Budaya Islam,Tsaqafa 1, no. 1 (2012): 1–8.
Nasr, Seyyed Hossein. Islamic Arts and Spirituality, 1987.
———. Spiritualitas Dan Seni Islam. Edited by Hasti Tarekat. 2nd ed. bandung: Mizan, 1993.
Nasrullah, Muhammad. “KONSEPSI SENI RUPA DALAM ALQURAN (Studi Analisis Surah Saba’ Ayat 13 Dalam Perspektif Para Mufassir).” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019.
Nur, Muhamad Zarkasih, and Susanti Vera. “Syarah Hadis Perihal Seni Gambar Dan Memahat Patung Muhamad.” Gunung Djati 8 (2022): 73–92.
Nuraisyah, Fitri. “Wujud Akulturasi Hindu , Budha , Dan Islam Dalam Seni Pertunjukan Wayang.” Historia Madania 5, no. 1 (2021): 102–112.
Puguh, Dhanang Respati. “TALENTA Conference Series Wayang Orang Panggung Sebagai Hiburan Massa : Tinjauan Dari Perspektif.” Talenta Conference Series 06 (2023): 4–10.
Rohmad, Muhammad Ali. Seni Islam Di Era Millennial. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat -2018, 2000.
Santoso, Muhammad Budi, and Mohammad Syam’un Salim. “Prinsip Transendental Dalam Seni Visual Islam.” Tasfiyah 2, no. 2 (2018): 271.
Setiawan, Agus. “Prinsip Pendidikan Karakter Dalam Islam.” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 14, no. 1 (2014): 1–12.
Setiawan, Ebta. “KBBI Daring.” Last modified 2021. Accessed November 28, 2021. https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
Setiawan, Eko. “Makna Nilai Filosofi Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah.” Jurnal Al-Hikmah 18, no. 1 (2020): 37–56.
Setyawan, Agus. “Konsep Seni Islami Seyyed Hossein Nasr (Telaah Atas Signifikansi Hubungan Seni Dan Spiritualitas Di Dunia Modern).” In Tesis Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Program Studi Agama Dan Filsafat, 2008.
Soleh, Khudori. “Konsep Seni Islam Sayyid Husein Nasr.” El-HARAKAH (TERAKREDITASI) 12, no. 1 (2010): 37–46.
Suhendra, Darmiko. “PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TENTANG SENI.” Asy-Syar’iyyah 2, no. 1 (2017): 111.
Utomo, Agus mulyadi. Mengenal Seni Rupa Islam. Institut Seni Indonesia Denpasar Fakultas Seni Rupa Dan Desain. Vol. 1, 2017.
Wijayanti, Jamila, Nia Budiana, and Putri Kumala Dewi. “WAYANG WALI SEBAGAI BENTUK AKULTURASI BUDAYA ISLAM JAWA DI KABUPATEN BLITAR.” Hasta Wiyata 5, no. 1 (January 30, 2022): 96–111. https://hastawiyata.ub.ac.id/index.php/hastawiyata/article/view/121.
Wildan, Raina. “Seni Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Ilmiah Islam Futura 6, no. 2 (2018): 78.
Yulika, Febri. Jejak Seni Dalam Sejarah Islam, 2016.
Zaim, Muhammad. “TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS (Isu Dan Strategi Pengembangan Pendidikan Islam).” Muslim Heritage 4, no. 2 (December 30, 2019). http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage/article/view/1766.
Zainuri, Ahmad. “Integrasi Islam Dan Budaya Lokal Dalam Seni Arsitektur Masjid Kuno Di Jawa: Sebuah Tinjauan Umum.” Heritage 2, no. 2 (2021): 125–144.