BUILDING POLITE DA’WAH: ETHICS AND BOUNDARIES OF JOKING IN CONVEYING RELIGIOUS MESSAGES
Abstrak
Abstrak : Penelitian ini mengkaji penggunaan humor dalam dakwah, dengan fokus pada etika dan batasan bercanda dalam penyampaian pesan keagamaan. Humor, yang sering digunakan dalam berbagai media dakwah seperti ceramah, media sosial, dan podcast, memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan audiens, khususnya di kalangan generasi muda. Namun, penggunaan humor dalam dakwah memerlukan kehati-hatian agar tidak mengurangi keseriusan pesan agama atau menyinggung kelompok tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memahami batasan-batasan etis dalam penggunaan humor serta dampaknya terhadap pemahaman dan penerimaan pesan keagamaan. Berdasarkan kajian pustaka yang mengutip pemikiran tokoh agama, seperti Imam Al-Ghazali, serta teori komunikasi dari ilmuwan seperti Marshall McLuhan, penelitian ini menegaskan pentingnya humor yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Humor dalam dakwah harus digunakan untuk mempererat hubungan antara pendakwah dan audiens, tanpa merendahkan martabat individu atau kelompok lain. Selain itu, penelitian ini menekankan perlunya pendakwah untuk menjaga keseimbangan antara humor dan keseriusan dakwah, agar pesan agama tetap dapat diterima dengan baik. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa humor yang digunakan dengan bijak dapat memperkuat efektivitas dakwah dan meningkatkan pemahaman ajaran agama di era digital yang semakin berkembang.
Kata kunci: Humor Dakwah, Etika Bercanda, Pesan Keagamaan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 M. Ibnu Naufal Maskuri

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.