Celebrity Worship as a Manifestation of Ḥ amiyyah jāhiliyyah in the Post-Truth Era Double Movement analysis of QS. Al-Fath [48]: 26)
DOI:
https://doi.org/10.21154/tafasir.v2i1.10505Abstrak
Pemujaan Selebritas telah menjadi fenomena yang selalu dikaitkan dengan kondisi psikologis seseorang. Tanpa disadari, Pemujaan Selebritas telah menjadi salah satu manifestasi Hamiyyah Jahiliyyah di era sekarang, khususnya era post-truth. Sikap tersebut mengancam diri sendiri karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. Fanatisme individu terhadap seseorang atau kelompok menyebabkan kebenaran menjadi tidak jelas dan membentuk karakter yang selalu merasa paling benar dalam segala hal, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Fath [48]: 26. Artikel ini merupakan studi pustaka yang dianalisis dengan teori gerakan ganda Fazlur Rahman untuk mengetahui bagaimana fenomena Pemujaan Selebritas dilihat dari perspektif Al-Qur'an dan bagaimana korelasi antara Pemujaan Selebritas dengan Hamiyyah Jahiliyyah. Begitu pula untuk melihat sebab akibat dan cara menghindari sikap Pemujaan Selebritas. Penelitian ini menemukan adanya korelasi antara sikap Pemujaan Selebritas dengan Hamiyyah Jahiliyyah dilihat dari ciri-ciri yang muncul seperti fanatisme terhadap kadar ibadah, kesombongan, dan merasa paling benar dalam segala hal. Beberapa hal yang mempengaruhi munculnya Pemujaan Selebritas adalah usia, pendidikan, keterampilan sosial, dan jenis kelamin. Puncak akibat dari sikap ini adalah syirik karena adanya penyembahan terhadap individu atau kelompok, sehingga melupakan hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan, terutama di era pasca kebenaran yang tidak jelas kebenarannya
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Farida Nur Afifah, Hadi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.