PEMETAAN AYAT-AYAT NĀSIKH-MANSŪKH (Studi Komparatif dalam kitab Al- Burhan Fi Ulumul Quran dan Al-Itqān Fi Ulumul Quran)

Penulis

  • Anggun Murniati Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Ahmad Munir

Abstrak

Artikel ini membandingkan konsep nāsikh–mansūkh dalam dua karya klasik ilmu-ilmu Al-Qur’an: Al-Itqān karya al-Suyūṭī dan Al-Burhān karya az-Zarkashī. Dengan menggunakan metode perbandingan tekstual, artikel ini meneliti definisi, kriteria, dan klasifikasi mereka terhadap surah-surah yang memuat ayat-ayat yang dibatalkan atau yang dibatalkan. Meskipun kedua ulama sepakat bahwa pembatalan hanya berlaku untuk ayat-ayat hukum, pemetaan mereka berbeda karena variasi metodologis. Al-Suyūṭī mengidentifikasi 43 surah yang bebas dari pembatalan, sementara az-Zarkashī hanya mencantumkan 34, dengan menerapkan interpretasi yang lebih ketat terhadap ayat-ayat yang masih dibacakan tetapi tidak lagi dipraktikkan. Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan perspektif ilmiah yang beragam daripada kontradiksi. Studi ini merekomendasikan untuk mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut guna mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang nāsikh–mansūkh.

Diterbitkan

2025-06-25

Cara Mengutip

Murniati, A., & Munir, A. (2025). PEMETAAN AYAT-AYAT NĀSIKH-MANSŪKH (Studi Komparatif dalam kitab Al- Burhan Fi Ulumul Quran dan Al-Itqān Fi Ulumul Quran) . At-Tafasir: Journal of Quranic Studies and Contextual Tafsir, 2(1), 21–38. Diambil dari https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/tafasir/article/view/11441