Scientia Sacra on Philosophy of Science Perspective and Its Relevance to Discourse of Scientific Integration

  • Mahmudi Mahmudi Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Sumenep
Abstract views: 770 , PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 840

Abstract

This research aims to explore Scientia Sacra using the theoretical framework of the philosophy of science and reveal its relevance to the integration of sciences. The discourse about the integration of sciences become a philosophical debate among Muslim experts. It had happened after modern philosophy began in the 15th century. Using a philosophical and historical approach, the researcher found a suitable scientific framework for the development of science, both modern science and Islamic Science. The scientific framework is based on the concept of Scientia Sacra, which can be included in every aspect of science. All of the sciences are a unity which the source is from God.  The paradigm of modern philosophy has made the dichotomy between modern science and Islamic science, between the sacred science and the profane.

Tulisan ini hendak mengeksplorasi Scientia Sacra Seyyed Hossein Nasr dengan menggunakan kerangka Filsafat Ilmu dan mengungkap relevansi dengan integrasi keilmuan. Wacana integrasi ilmu marak menjadi perdebatan di kalangan intelektual muslim. Hal itu terjadi setelah filsafat modern dimulai sejak abad 15 M. Dengan menggunakan pendekatan filsafat ilmu dan historis, peneliti menemukan kerangka keilmuan yang tepat bagi pengembangan ilmu-ilmu, baik ilmu modern, maupun ilmu-ilmu Islam. Kerangka keilmuan tersebut didasari atas konsep Scientia Sacra yang dapat masuk dalam setiap aspek ilmu pengetahuan. Pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan dimana bersumber dari Tuhan. Paradigma Filsafat Modern telah menjadikan dikotomi ilmu pengetahuan antara yang sakral dan profan.

PlumX Metrics

Published
2020-12-10
Section
Articles