Paradigm of H.A.R Tilaar Thinking About Multicultural Education in Islamic Pedagogy and Its Implication in the Era Pandemic Covid-19

  • Firman Mansir Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Ben Wadham Flinders University, Adelaide, South Australia
Abstract views: 281 , PDF downloads: 282
Keywords: Islamic education, multicultural, pedagogy, Covid-19

Abstract

This research investigates the importance of pedagogical-based multicultural education in social life, particularly in Islam. A multicultural study is not a new thing, but it has limited implementation. Based on the theory of H.A.R Tilaar about multicultural education, it has inherently existed since this Indonesian nation existed. The state philosophy of the Republic of Indonesia is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), cooperation helping each other, and respect one another. It can be seen from the chronological portrait of this nation that there are various foreign tribes and continues to acculturate with the indigenous people. Multicultural education gives hope in dealing with various turmoil which happened recently. This study employed qualitative research. The analysis method and the source were taken from the literature study. Thus, the research sources were taken from literature by using a qualitative approach. Hence, the researcher explored the number of data, both primary and secondary data. They used concrete steps, such as reading and examining the primary data in-depth, such as research results, journals, thesis, or dissertations related to multicultural and Islamic education. Consequently, multicultural education is a necessity in educational institutions.

 

Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan multikultural yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan sosial khususnya dalam Islam. Kajian multikultural bukan sesuatu yang baru, namun implementasinya dapat dihitung waktunya. Dalam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan multikultural secara inhern sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dengan yang lainnya. Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan terus berakulturasi dengan masyarakat pribumi. pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, heterogenitas, pluralitas dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan multikultural yang tidak menjadikan semua manusia sebagai manusia yang bermodel sama, berkepribadian sama, berintelektual sama, atau bahkan berkepercayaan yang sama pula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dimana cara menganalisis dan mengambil sumber melalui studi pustaka. Dalam artian yaitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu data primer maupun data sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam data primer seperti buku yang merupakan hasil penelitian, Jurnal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan multikultural dan pendidikan Islam. Karena itu, pendidikan multikultural merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan.

Author Biography

Firman Mansir, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Islamic Education

PlumX Metrics

Published
2021-12-02
Section
Articles