Social Fiqh As The Spirit of Pesantren College

  • Umdatul Baroroh Institut Pesantren Mathali’ul Falah Pati
  • Nur Khoiriyah Institut Pesantren Mathali'ul Falah Pati
  • Muhammad Afiq The University of Melbeurne
Abstract views: 301 , PDF downloads: 200
Keywords: fiqh social, spirit, pesantren college

Abstract

This research aims to take the values of social fiqh as the spirit of Pesantren College. This research employed literature research. Data sources were literature and various scientific works. This research develops social fiqh theory in education. Then, researchers used the Janice McDrury method with the collaborative group analysis of data theory to analyze the data. This process started from reading data, marking and studying keywords and themes, and coding to find the model searched for in the research. The research results show a void in the concept of Pesantren College, a new nomenclature in Higher Education under the Ministry of Religion. Furthermore, the researchers find that mainstream education ideology fails to provide a spirit for Islamic education, especially at Pesantren College. Considering the task of the caliph: worship (ibadatullah) and caring for life and earth (imaratul ardh), then Education should accommodate the needs of humans in carrying out these tasks. The manifestation of the caliphate task realizes human benefit for human life and universe goodness.

 

Penelitian ini bertujuan mengambil nilai-nilai fiqh sosial sebagai spirit Perguruan Tinggi Pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menjadikan literatur dan berbagai buku ilmiah sebagai sumber data utama. Penelitian pengembangan ini akan mengembangkan teori fiqh sosial dalam bidang pendidikan. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan Metode Janice McDrury  dengan teori Collaborative Group Analysis of Data. Proses ini berawal dari membaca data, menandai dan mempelajari kata kunci dan tema-tema serta koding untuk menemukan model yang dicari dalam penelitian. Dari hasil penelitian terhadap literatur yang ada, terdapat kekosongan konsep Perguruan Tinggi Pesantren yang merupakan nomenklatur baru dalam Pendidikan Tinggi di bawah Kementrian Agama. Lebih jauh peneliti mendapati adanya kegagalan ideologi Pendidikan mainstream dalam memberikan spirit bagi Pendidikan Islam, khususnya Perguruan Tinggi Pesantren. Mengingat adanya tugas kekhilafahan yang diemban manusia dengan dua fungsinya; ibadatullah dan imaratul ardh, maka pendidikan seharusnya mewadahi kebutuhan manusia dalam menjalankan tugas tersebut. Karena wujud dari tugas kekhilafahan adalah terealisasinya kemaslahatan bagi kehidupan manusia dan alam semesta.

References

Abu bakar, Irfan, and Idris Hemay. “Pesantren Resilience: The Path to Prevent Radicalism and Violent Extremism.” Studia Islamika A27, no. 2 (2020): 397–404.

Al-Ghazali. Al-Mustashfa. Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyyah, 2020.

“Alquran: Surat Al-An’am:16,” n.d.

Asyqar, Umar Sulaiman Al. Tarikh Al-Fiqh Al-Islami. Kuwait: Maktabah Al-Falah, 1982.

Daniel A. Helminiak. The Human Core of Spirituality: Mind as Psyche and Spirit, State University of New York Press/1996, Hal. 91. State University of New York Press, 1996.

Dhofier, Zamakhsyari. Dinamika Pesantren, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES, 1994.

Dwi Priyanto. “Inovasi Kurikulum Pesantren Memproyeksikan Model Pendidikan Alternatif Masa Depan.” Jurnal Ibda’ Vol. 4 No. (2006): 21.

Gunawan, Heri. Pendidikan Islam Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh. Bandung: Rosda Karya, 2014.

Hamzah, Amir. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) : Kajian Filosofis, Teoretis Dan Aplikasi Proses Dan Hasil. Depok: Rajawali Pers, 2020.

Ibn Katsir. Tafsir Ibn Katsir. Beirut: Dar al fikr, 2020.

Ibrahim Musthofa, Ahmad Zayyat, Hamid Abdul Qodir & Muhammad An Najjar. Al-Mu’jam Al-Wasith. Teheran: Maktabah Al-Islamiyyah, 2008.

Ifa Afida. “Implikasi Pendidikan Kritis Dalam Pendidikan Islam.” Jurnal Falasifa Jurnal Fal (2016): 4.

Janah, Umdah El Baroroh & Tutik N. Fiqh Sosial Masa Depan Fiqh Indonesia,, Cet. II/2018, Hal. 41. Pati: IPMAFA Press dan PUSAT FISI, 2018.

John M. Echols & Hasan Shadzily. An English-Indonesian Dictionary. Jakarta: PT. Gramedia, 1989.

Khoiruddin, Muhammad. “Integrasi Kurikulum Pesantren Dan Perguruan Tinggi.” Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 17, no. 2 (2019): 219–34.

M. Ahyar, Ma’arif dan Ani, Purwatiningsih. “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pondok Pesantren.” Jurnal Fenomena Vol. 15 No (2016).

Mahfudh, MA. Sahal. Nuansa FIqh Sosial. Yogyakarta: LKiS, 2018.

Majid, Nur Kholis. Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Cet 1. Jakarta, 1997.

Marfu’ah, siti dan Muhamad, Mustaqim. “Pesantren Sebagai Habitus Peradaban Islam Indonesia,.” Jurnal Penelitian Vol. 10 No (2016).

Mukaffan, Mukaffan, and Ali Hasan Siswanto. “Modernisasi Pesantren Dalam Konstruksi Nurcholish Madjid.” Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 17, no. 2 (2019): 285–300.

Nasioanl, Dept. Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2020.

Prayitno. Dasar-Dasar Teori Dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2009.

Qardhawi, Yusuf Al. Pendidikan Islam Dan Madrasah Hasan Al-Banna. Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

Rahman, Faisal, Uus Ruswandi, and Mohamad Erihadiana. “THE STRATEGY OF DEVELOPING.” Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 19, no. 2 (2021): 373–87.

Redja Mudyahardjo. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di Indonesia, , Cet. VII/2012, Hal. 163. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012.

Sahal Mahfudh. Sahal, Mahfudh, Pesantren Mencari Makna, Jakarta: Pustaka Ciganjur, Cet. I/1999, Hal. Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999.

Spengler, Oswald. The Decline of the West (An Abridged Ed.). Vintage Books, 2006.

William F. O’neil. Ideologi-Ideologi Pendidikan,. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Zubaidi. “Membangun Fiqh Yang Berorientasi Sosial: Dialektika Fiqh Dan Realitas Empirik Masyarakat.” Jurnal Al-Jami’ah Vol. 44 No (2006).

PlumX Metrics

Published
2022-06-18
Section
Articles