Building Academic-Religious Culture Based on Religious Moderation
DOI:
https://doi.org/10.21154/cendekia.v20i2.4840Kata Kunci:
Culture, academic, religious, moderation, habitus.Abstrak
Academic culture is a norm of thought, attitude, and behavior that becomes a reference for all university academics. Islamic Religious Colleges through Ma'had al-Jami'ah serve as gatekeepers of tafaquh fi al-din in the smiling Islam. It maintains the pillars of character building, moderation, tolerance, local wisdom, anti-violence, and commitment to the nation. It is not the exclusivism of Islam, even the extremist. Building an academic-religious culture based on religious moderation is essential to prevent extremism by strengthening religious practices based on the essence of religious teachings. Through this qualitative method, this paper explores data related to the pattern of religious-academic development based on religious moderation, forms of supporting activities for academic-religious culture, and the contribution of Ma'had al-Jami'ah in building an academic-religious culture based on religious moderation. This paper contributes to an academic-religious development model based on religious moderation in higher education.Referensi
Arafah, Sitti. “Moderasi Beragama: Pengarusutamaan Kearifan Lokal Dalam Meneguhkan Kepelbagaian (Sebuah Praktik Pada Masyarakat Plural).” Mimikri: Jurnal Agama Dan Kebudayaan 6, no. 1 (2020).
Baso, Ahmad. Al-Jabiri, Eropa Dan Kita. 2nd ed. Tangerang: Pustaka Afid, 2017.
Bourdieu, Pierre. “Habitus.” In Habitus: A Sense of Place, edited by Jean Hillier and Emma Rooksby, 27”“34. United Kingdom: Ashgate Publishing, 2015.
Bruce, Steve, and Steven Yearley. The Sage Dictionary of Sociology. London: SAGE Publications, 2006.
Ch, Mufidah. “Pesantren Rakyat: Perhelatan Tradisi Kolaboratif Kaum Abangan Dengan Kaum Santri Pinggiran Di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang Jawa Timur.” El-Harakah 14, no. 1 (2012): 115”“34.
Dearnley, Christine. "A Reflection on the Use of Semi-Structured Interviews." Nurse Researcher 13, no. 1 (2005): 19”“28.
Glare, P. G. W. Oxford Latin Dictionary. 2nd ed. United Kingdom: Oxford University Press, 2012.
Hox, Joop J., and Hennie R. Boeije. "Data Collection, Primary vs. Secondary." Encyclopedia of Social Measurement, 2004. https://doi.org/10.1016/B0-12-369398-5/00041-4.
Ihsan, Achmad Zuhri, Azwar Annas, and Hanik Hidayati. “Actualization of Islam Nusantara Values at Madrasah Qudsiyyah Kudus.” Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 16, no. 1 (2021): 147”“62.
In’ami, Moh, Lalu Thohir, and Sholehudin. “Pesantren Vis a Vis Global Challenges, Strengthening Vision of Pesantren.” Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam2 15, no. 2 (20AD): 375”“91.
Johnston, Melissa P. "Secondary Data Analysis: A Method of Which the Time Has Come." Qualitative and Quantitative Methods in Libraries 3, no. 3 (2017): 619”“26.
Kementerian Agama Republik Indonesia. Pedoman Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah. Jakarta: Kementerian Agama RI, 2014.
Khotimah, Husnul. “Internalisasi Moderasi Beragama Dalam Kurikulum Pesantren.” Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2020.
Kosasih, Engkos, Agus Suyadi Raharusun, Reza Pahlevi Dalimunthe, and Aceng Abdul Kodir. “Literasi Media Sosial Dalam Pemasyarakatan Moderasi Beragama Dalam Situasi Pandemi Covid-19.” Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020.
Krisdiyanto, Gatot, Muflikha Muflikha, Elly Elvina Sahara, and Choirul Mahfud. “Sistem Pendidikan Pesantren Dan Tantangan Modernitas.” Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan 15, no. 1 (2019): 11”“21.
Masruroh, Abrorinnisail, and Moh. Mudzakkir. “Praktik Budaya Akademik Mahasiswa.” Jurnal Paradigma 1, no. 2 (2013): 1”“12.
Mulyana, Deddy, and Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Natsir, Ahmad. “Identitas Poskolonialisme Pesantren Modern.” Cendekia 17(2) (2019): 203”“18.
””””””. “Radikalisme Dalam Ruqyah Shar’iyyah (Analisis Semiotika Atas Metode Ruqyah Quranic Healing Indonesia Di Youtube).” Dialogia: Islamic Studies and Social Journal 16, no. 1 (2019): 98”“117.
Nurdin, Fauziah. “Moderasi Beragama Menurut Al-Qur’an Dan Hadist.” Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2021. https://doi.org/10.22373/jim.v18i1.10525.
Pusat, Pemerintah. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pendidikan Tinggi (1999). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54383.
Puspita, Fulan, and Zulkipli Lessy. “Islamic College and Local Culture: Internalization and Integration.” Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 16, no. 1 (2021): 57”“78.
Sabara, Sabara. “Beragama Dengan Moderat Di Era Pandemi Covid-19.” MIMIKRI 6, no. 2 (2020).
Suprayogo, Imam. Universitas Islam Unggul, Refleksi Pemikiran Pengembangan Kelembagaan Dan Reformulasi Paradigma Keilmuan Islam. Malang: UIN- Malang Press, 2009.
Zarkasyi, Hamid Fahmy. “Imam Zarkasyi ’ S Modernization of Pesantren in Indonesia.” Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS) 8, no. 1 (2020).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.