PELATIHAN MEMBUAT BATIK TULIS MOTIF JAGUNG GUNA MENINGKATKAN LIFE SKILLS WARGA KEDIREN MAGETAN

  • Mayrina Eka Prasetya Budi IAIN Ponorogo
Abstract views: 519 , PDF downloads: 312
Keywords: Training, Batik, Life skills, Kediren Village.

Abstract

Mayoritas warga Desa Kediren bermata pencaharian sebagai petani jagung. Selain bertani, terkadang masyarakat juga membuat batik sebagai mata pencaharian tambahan. Industri batik tulis Desa Kediren Kabupaten Magetan baru berjalan enam bulan. Industri batik tulis motif jagung sebagai ikon kebanggan Desa Kediren belum berjalan dengan baik dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan membuat batik. Tujuan pengabdian yang kami lakukan adalah meningkatkan life skills membuat batik tulis motif jagung bagi warga. Metode yang digunakan dalam pengabdian iniadalah Asset Based Communities Development (ABCD) yaitu melakukan pelatihan dengan praktik membuat batik tulis motif jagung bersama warga dengan fasilitator salah satu warga yang sudah lebih kompeten dalam membuat batik tulis motif jagung. Hasil dari pengabdian masyarakat menunjukkan meningkatnya kemampuan warga dalam membuat batik tulis motif jagung. Mereka lebih terampil dan batik yang dihasilkan lebih bagus dari sebelumnya.Jadi pelatihan ini penting guna meningkatkan life skills dalam membuat batik tulis motif jagung warga Desa Kediren Kabupaten Magetan. 

The majority of Kediren Village residents work as corn farmers. Apart from farming, sometimes people also make batik as an additional source of income. The batik industry in Kediren Village, Magetan Regency, has only been running for six months. The batik industry, with corn motifs as the proud icon of Kediren Village, has not been running well due to limited human resources who have the ability to make batiks. The goal of our dedication is to improve life skills by making batik with corn motifs for the residents. The method used in this service is Asset Based Communities Development (ABCD), which is training by practicing making written batik with corn motifs together with the community with the facilitator, one of the residents who is more competent at making batik with corn motifs. The results of community service show the increasing ability of residents to make batik with a corn motif. They are more skilled and the batik they produce is better than before. So, this training is important in order to improve life skills in making written batik with corn motifs in Kediren Village, Magetan Regency.

References

Faisal, S., (1992), Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Indrati, A.dkk., (2011), “Pengembangan Dokumentasi Elektronik Batik Jawa, Bali dan Madura Berbasis Web,” laporan penelitian, Jakarta: Universitas Gunadarma,

Kusrianto, A., (2014), Batik, Filosofi, dan Kegunaan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mahmudah, N & Supiah., (2018), “Pemberdayaan pada Anak-anak Gang Dolly di SMA Artantika Surabaya dengan Metode Asset Based Community Development,” Jurnal Madani , Vol 1 no 1,

Margaria (2019), “Jenis-jenis batik menurut cara pembuatannya,” http://margaria.co.id, akses 1 Oktober 2019

Nurainun (2010), “Analisis Industri Batik di Indonesia,” Jurnal Fokus Ekonomi.

Sari, I.P.dkk., (2018), “HKI pada Batik Tulis Indonesia (Studi Kasus Batik Tulis Tanjung Bumi, Madura),” Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan Unesa, (2018).

Singgih, (2016), “Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis,” Jurnal Imajinasi.

Siregar, A.P.dkk., (2020), “Upaya Pengembangan Industri Batik Di Indonesia: Dinamika Kerajinan dan Batik,” Majalah Ilmiah Vol 37 No.1.

Suliyanto, Novandari, W., & Setyawati, S.M., (2015), Persepsi Generasi Muda Terhadap Profesi,

Utami, A.D., & Triyono, R.A., (2011), “Pemanfaatan Blackberry Sebagai Sarana Komunikasi dan Penjualan Batik Online dengan Sistem Dropship di Batik Solo 85,” Jurnal Speed_Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, https://doi.org/10.3112/speed.v4i4.1099.

Wahono. Dkk., (2004), Ragam Hias Batik (Tinjauan Makna dan Simbol), Semarang: Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Museum Jawa Tengah “Ronggowarsito”,

Wulandari, (2011), Batik Nusantara Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan Industri Batik. Yogyakarta: Andi OFFSET.

PlumX Metrics

Published
2021-06-18
Section
Articles